sekolah

MPLS Bukan Rutinitas, Kegiatan Harus Dikemas Edukatif, Ramah, dan Menggembirakan

Kamis, 17 Juli 2025 | 11:20 WIB
Para siswa di salah satu SMPN di Kota Yogya mengikuti kegiatan MPLS dengan suka cita.

KRjogja.com - YOGYA - Kegiatan Masa Pengenalaan Lingkungan Sekolah (MPLS) bukan sekadar rutinitas tahunan yang dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Sebaliknya menjadi bagian dari proses membangun budaya positif di satuan pendidikan. Oleh karena itu kegiatan MPLS harus bersifat edukatif, ramah dan menggembirakan buat siswa. Tentunya semua itu akan bisa dilakukan dengan baik apabila partisipasi semua pihak baik guru, orangtua, dan seluruh insan pendidikan.

"Kegiatan MPLS di sekolah kami diikuti oleh 252 siswa baru. Kegiataan diawali dengan senam pagi sebagai bagian dari Gerakan Tujuh Kebiasan Anak Indonesia Hebat seperti yang dicanangkan oleh Kemendikdasmen. Selain itu setiap pagi juga ada kegiatan ibadah, pengenalan kurikulum sekolah dan profil lulusan serta ekstrakurikuler dan mars sekolah," kata Ketua MPLS SMAN 9 Yogyakarta Sri Indrawati, SPd di Yogyakarta, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga: Danantara Apresiasi Peluncuran Transformasi Culture BRILiaN Way, Fondasi BRI Jadi Bank Paling Menguntungkan di Asia Tenggara

Sri mengatakan, semua kegiatan MPLS dikemas secara edukatif, ramah dan menarik. Bahkan untuk meningkatkan wawasan siswa sekolah sengaja menghadirkan sejumlah narasumber dari luar sekolah. Seperti dari BNN Kota Yogyakarta untuk materi Pencegahan Penyalahgunaan Napza, KPU Kota berkaitan dengan pengenalan pemilih pemula. Selain itu juga ada Polda DIY yang memberikan materi kenakalan remaja dan budaya tertib lalu lintas. Serta KPAI Kota Yogyakarta untuk materi sekolah ramah anak dan Kementerian Agama Kota Yogya untuk materi pencegahan intoleransi dan radikalisme.

"Selama MPLS siswa tidak hanya dikenakan dengan lingkungan sekolah yang baru. Tapi juga beberapa materi lain yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa," ujarnya.

Baca Juga: Perlu Evaluasi, 10 SD Negeri di Gunungkidul Tak Dapat Siswa

Komentar senada diungkapkan oleh Kepala SMP Gotong Royong Yogyakarta Amelita BR Tarigan. Menurut Amelita, sekolah sudah menyiapkan sejumlah kegiatan untuk mewujudkan MPLS yang ramah, nyaman, edukatif dan menggembirakan. Tentunya dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip seperti ramah, edukatif, inklusif, partisipatif, dan fleksibel, serta menjauhi tindakan perploncoan atau tindakan yang mengarah pada kekerasan. Adapun bentuknya melalui kegiatan sederhana seperti 7 kebiasaan hebat anak Indonesia, sosial media, membangun kesiapsiagaan bencana, wawasan wiyata mandala, pendidikan karakter sampai unjuk bakat dan minat.

"Meski kegiatan di sekolah kami dikemas secara sederhana, kami tetap berupaya memberikan layanan terbaik. Sehingga siswa bisa merasa nyaman dan lebih semangat dalam belajar. Tentunya dengan tetap mengedepankan unsur fun dalam setiap kegiatan yang dilakukan," ungkapnya.

Baca Juga: Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Rp 99 Triliun

Amelita mengungkapkan, tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin beragam. Oleh karenanya pendidikan karakter menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar. Menyadari akan hal itu kegiatan MPLS sengaja dikemas tidak sekadar pengenalan lingkungan sekolah, tapi juga pembentukan karakter anak.

"MPLS adalah momen strategis untuk menumbuhkan semangat belajar dan pembentukan karakter bagi anak. Selain itu juga mengenalkan sekolah dan lingkungan belajar yang baru," ujarnya. (Ria)

Tags

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB