KRjogja.com - JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, total kerugian akibat kasus peredaran beras premium oplosan di Indonesia mencapai Rp 99 triliun.
"Ini total nilainya setelah kita kali jumlah beras yang beredar itu Rp 99 triliun," kata dia dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (16/7/2025).
Amran menjelaskan, temuan tersebut diperoleh dari pemeriksaan terhadap 268 merek beras yang beredar di 10 provinsi penghasil utama. Pemeriksaan dilakukan melalui 13 laboratorium yang ditunjuk.
"Ini kami periksa di 13 lab. Kami khawatir kalau ada komplain karena ini sangat sensitif," jelas dia.
Amran menuturkan, kasus yang ditemukan bukan hanya soal pengoplosan, tetapi juga dugaan penipuan. Pasalnya, ada beras curah yang hanya diberi label baru dan dijual dengan harga premium.
"Ada yang dioplos, ada yang tidak dioplos, langsung ganti kemasan. Jadi ini semua beras curah tetapi dijual harga premium. Beras curah tapi dijual harga medium dan labnya kami pakai 13," pungkasnya.(*)