Upaya Kampus yang Inklusif dan Ramah bagi Penyandang Disabilitas Terus Diperkuat

Photo Author
- Kamis, 18 Desember 2025 | 08:44 WIB
Diseminasi Metrik Inklusi Disabilitas yang diselenggarakan pada Rabu (17/12) petangdi Universitas Pradita, Tangerang  Banten. (Istimewa )
Diseminasi Metrik Inklusi Disabilitas yang diselenggarakan pada Rabu (17/12) petangdi Universitas Pradita, Tangerang Banten. (Istimewa )

KRJOGJA.com - JAKARTA - Upaya mewujudkan lingkungan kampus yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas terus diperkuat. Komitmen tersebut kembali ditegaskan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui kegiatan Diseminasi Metrik Inklusi Disabilitas yang diselenggarakan pada Rabu (17/12) petangdi Universitas Pradita, Tangerang Banten.

Diseminasi Metrik Inklusi Disabilitas merupakan forum pemaparan data dan hasil pengukuran terkait tingkat keterlibatan penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan perguruan tinggi.   

Melalui kegiatan ini, temuan-temuan hasil pengukuran dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan sebagai dasar peningkatan kesadaran, penguatan akuntabilitas, serta perumusan langkah konkret dalam memperbaiki praktik inklusi di lingkungan kampus. Demikian Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemdiktisaintek, Beny Bandanadjaja, menyampaikan.

Baca Juga: Imbal Hasil 6,0% per Tahun, Reksa Dana Syariah Avrist Sukuk Berkah 9 Resmi Ditawarkan

Prinsip akses menjadi salah satu pilar utama dalam kebijakan pendidikan tinggi. Ujar Benny.Menurutnya, akses tidak hanya dimaknai sebagai kesempatan masuk perguruan tinggi, tetapi juga mencakup layanan yang setara dan berkeadilan bagi seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa penyandang disabilitas. 

 Kegiatan diseminasi ini dinilai sebagai bagian dari upaya sistematis untuk meningkatkan kualitas layanan kemahasiswaan yang lebih inklusif. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018, persentase penyandang disabilitas yang menyelesaikan pendidikan tinggi masih berada pada angka 2,8 persen.  

 Kondisi ini menunjukkan bahwa wacana kampus inklusif selama ini kerap berhenti pada tataran normatif, sementara tantangan di lapangan masih cukup kompleks.     

Baca Juga: 10 Promo Menarik Akhir Tahun ini Bikin #LiburanLebihBerbeda

Keterbatasan akses fisik, layanan akademik yang belum sepenuhnya adaptif, serta kebijakan kelembagaan yang belum terintegrasi menjadi sejumlah kendala yang dihadapi perguruan tinggi.   

Menjawab tantangan tersebut, dikembangkanlah Metrik Inklusi Disabilitas oleh tim dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang dikenal sebagai Unesa Dimetric (UDIM). Instrumen ini dirancang sebagai alat ukur komprehensif untuk menilai sejauh mana perguruan tinggi telah mengimplementasikan prinsip inklusi disabilitas secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan.   

Pengembangan UDIM selaras dengan komitmen nasional dan global, termasuk implementasi Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-CRPD) serta Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak.  

Baca Juga: Kampanye Judi Pasti Rugi dari GoPay Raih Penghargaan Bergengsi Perhumas Indonesia

 Instrumen ini menekankan pentingnya aksesibilitas terhadap lingkungan fisik, sosial, ekonomi, dan budaya, serta akses terhadap pendidikan, kesehatan, informasi, dan komunikasi sebagai prasyarat pemenuhan hak penyandang disabilitas.   

Metrik Inklusi Disabilitas mencakup berbagai aspek strategis perguruan tinggi, mulai dari kebijakan dan tata kelola kelembagaan, ketersediaan serta aksesibilitas sarana dan prasarana, layanan akademik dan nonakademik, kesiapan sumber daya manusia, hingga pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—dengan perspektif inklusi.   

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Rekomendasi

Terkini

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X