Krjogja.com - SLEMAN - PSS mendapatkan hukuman Registration Bans atau larangan meregistrasi pemain baru dalam tiga jendela transfer. Belum diketahui penyebab pasti FIFA mengeluarkan sanksi tersebut namun tampaknya erat kaitan dengan persoalan pelanggaran peraturan transfer pemain, atau hutang transfer pemain.
Dari situs resmi FIFA, disebutkan tak hanya PSS yang mendapat sanksi Registration Bans, namun ada pula Persija Jakarta, Persiwa Wamena, Persikab Kab Bandung, Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut FC dan PSM Makassar. Persiwa mendapat sanksi paling atas, dengan tak ada batas waktu ditentukan seperti klub-klub lainnya yang tertulis tiga jendela transfer.
Hukuman PSS sendiri mulai berlaku pada 9 April 2024 kemarin. Ketika dihukum tiga jendela transfer maka paling tidak PSS tak bisa mendaftarkan pemain baru pada transfer liga musim 2024/2025, paruh musim 2024/2025 dan awal musim 2025/2026.
Baca Juga: Pembersihan Batuan Akibat Longsor Baru 30 Persen
Manajemen PSS melalui Presiden Direktur, Gusti Randa belum bersedia berkomentar ketika dikonfirmasi baik melalui sambungan telpon maupun staf media officer klub. Gusti Randa belum menyampaikan sepatah katapun menyikapi situasi yang dialami timnya itu.
"Untuk saat ini belum ada statement dari klub. Namun nanti ketika sudah ada, kami akan rilis secepatnya," ungkap Gusti Randa melalui staf media officer PSS, Juan Tirta dalam pesan aplikasi Whatsapp.
Hukuman Registration Bans sendiri cukup banyak dialami klub baik di Indonesia maupun negara lainnya. Penyebabnya biasanya ada hutang transfer pemain baik pada sang pemain, atau klub terdahulu.
Baca Juga: Prediksi Timnas U23 vs Australia di Piala Asia 2024 Disertai Head to Head dan Line-up
Hukuman dari FIFA ini sangat mungkin dicabut ketika persoalan klub tersebut diselesaikan dengan baik dan tak menyisakan permasalahan lagi. Dengan kata lain, PSS bisa saja lepas dari ancaman hukuman ketika menyelesaikan persoalan itu.
Kabar sanksi PSS yang kini baru berjuang bertahan di Liga 1 ramai diperbincangkan sejak Selasa (16/4/2024) kemarin di sosial media. Banyak yang mengaitkan situasi ini dengan dugaan sisa persoalan transfer Kei Sano yang paruh musim kemarin dipinjamkan ke Sada Sumut FC, yang juga jadi klub terhukum Registration Bans sejak 26 Februari 2024.
Sempat ada yang menyebut terkait pula dengan Yevhen Baha yang kini tak didaftarkan dalam skuad paruh kedua Liga 1 2023/2024. Namun tampaknya kemungkinan kecil terjadi karena Baha masih berada di Sleman dan bahkan selalu menyaksikan di stadion saat PSS melakoni laga kandang di Manahan.
Muncul pula dugaan persoalan dari Alfonso De La Cruz yang hengkang dari Sleman beberapa musim lalu. Namun lagi-lagi situasi tersebut belum bisa terkonfirmasi dari manajemen PSS. (Fxh)