Krjogja.com- Jelang babak perempat final Piala Asia 2024 U-23, inilah update ranking FIFA terbaru Korea Selatan vs Indonesia. Korea Selatan sendiri akan menjadi calon lawan Garuda Muda.
Indonesia sendiri sudah mengamankan tempat di babak 8 besar Piala Asia U-23 2024 setelah menjadi Runner Up grup A.
Garuda Muda hanya menunggu siapa juara grup B untuk jadi lawan selanjutnya. Baik Jepang maupun Korea Selatan, keduanya sama-sama mengoleksi 6 poin. Namun, saat ini Korea Selatan menjadi juara Grup B sementara.
Baca Juga: Tari Bambangan Cakil Gambaran Taklukkan Hawa Nafsu
Peringkat FIFA merupakan indikator yang penting dalam mengevaluasi prestasi dan kemajuan tim sepak bola di tingkat internasional.
Korea Selatan, yang dikenal dengan sebutan Taegeuk Warriors, selalu menunjukkan konsistensi yang luar biasa dalam peringkat FIFA.
Dengan sejarah sukses di level internasional, termasuk beberapa penampilan cemerlang di Piala Dunia FIFA, Korea Selatan secara konsisten berada di papan atas peringkat FIFA.
Baca Juga: Jangan Lupa Bawa Jas Hujan Berikut Prediksi Cuaca Sekitaran Jogja Hari Ini Tanggal 22 Maret 2024
Korea Selatan juga memiliki sejumlah pemain berbakat. Menjadi calon kuat lawan Indonesia di perempat final Piala Asia 2024, ada di ranking berapa Korea Selatan?
Dalam pembaruan peringkat FIFA terbaru, Korea Selatan terus menempati posisi yang mengesankan. Dengan penampilan stabil dan permainan yang konsisten, mereka berhasil menjaga posisi mereka di peringkat yang tinggi.
Sementara itu, Indonesia terus berjuang untuk menanjak dalam peringkat FIFA. Dilansir dari laman FIFA, Korea Selatan berada di Ranking ke-23. Ranking FIFA Korea Selatan ini terakhir kali diupdate pada tanggal 4 April 2024,
Korea Selatan mencatatkan 1569,99 Poin. Bagaimana dengan update ranking FIFA Indonesia? Indonesia berada di ranking 134 FIFA dengan Poin 1102,7. Indonesia dan Korea Selatan selisih 461,29 Poin atau terpaut 111 tangga.
Demikianlah informasi mengenai update ranking FIFA Korea Selatan vs Indonesia. Meski terpaut jauh, namun ranking FIFA tidak menjadi satu-satunya indikator utama kekuatan Indonesia dan Korea Selatan. (*)