Krjogja.com - BANTUL - Manajemen Persiba Bantul secara resmi melaporkan perangkat pertandingan saat laga melawan Adyaksa Farmel FC di babak 16 besar grup D di Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro, Kamis (23/5/2024) kemarin. Persiba merasa dirugikan atas kepemimpinan wasit dan perangkat pertandingan dalam laga yang berkesudahan 2-2 ini.
CEO Persiba Bantul, AKBP (Purn) Teguh Wahono dalam surat resmi yang diterima media, Jumat (24/5/2024) mengatakan pihaknya telah resmi mengirimkan surat yang ditujukan pada Ketua Umum PSSI dengan tembusan Komite Disiplin dan Komite Wasit. Isinya kronologi keputusan-keputusan wasit dan perangkat pertandingan yang tidak sesuai dengan aturan seharusnya.
"Kami mengajukan protes atas Wasit Mukhamad Fahrudin asal Kabupaten Jepara, Asiten Wasit 1 Zen Alfan asal Kabupaten Penajam Paser Utara, Asisten Wasit 2 Yuda Wijaya asal Kota Bandung, Wasit ke 4 Idhfi Akbar Patha Sanduan asal Kota Bogor dan Pengawas Wasit Oki Dwi Putra Senjaya asal Kota Bandung yang berlaku tidak tegas dan tidak fair play pada pertandingan tersebut. Kesalahan asisten wasit 1 dan 2 dalam memberikan keputusan sangat merugikan tim kami," ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Liburan di Yogya
Persiba menurut Teguh memprotes keras atas peristiwa yang terjadi dalam pertandinyan dan meminta PSSI dalam hal ini melalui Komite Disiplin dan Komite Wasit untuk mengusut kejadian tersebut, menindak dan
membebastugsakan kepada petugas tersebut. Persiba juga berharap PSSI menegakkan aturan sesuai dengan Kode Disiplin dan Statuta PSSI.
"Dan bilamana dikemudian hari ditemukan
bukti permulaan yang cukup yang mengarah terjadinya match fixing / pengaturan kecurangan dalam pertandingan, kami akan melakukan langkah-langkah hukum sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku," tandas dia.
Berikut rincian hal yang menjadi protes Persiba saat laga melawan Adhyaksa Farmel FC :
Baca Juga: Diduga Korban Pembunuhan, Tiyasmi Meninggal di Kamar Kos
Menit ke 16 pemain Adiyaksa Farmel FC NPG 10 sdr. Afriyansyah melakukan
pelanggaran yang berbahaya namun wasit tidak memberi peringatan (Kartu Kuning)
kepada pemain tersebut.
Menit ke 26 pemain Adiyaksa Farmel FC terlihat melakukan pelanggaran handball
namun wasit tidak memberikan hukuman dan tetap memberi isyarat play.
Menit ke 36, disaat pemain kami akan melakukan lari dari sisi kanan lapangan terlihat jelas pemain dari Adiyaksa Farmel FC menghalangi dengan menggunakan tangannya namun asisten wasit 2 dan wasit tidak memberikan hukuman apapun.
Menit ke 38 pemain Adiyaksa Farmel FC NPG. 5 saat menghalau bola terlihat jelas
menendang pemain kami, namun wasit tidak memberikan hukuman pelanggaran
Menit ke 54 terlihat jelas Adiyaksa Farmel FC dalam tayangan live streaming terjadi
pelanggaran offside namun asisten wasit 2 tidak memberikan signal hukuman tersebut.
Menit ke 55 pemain Adiyaksa Farmel FC melakukan dorongan menggunakan
tanggnya saat menghadang pemain kami, namun wasit dan asisten wasit 1 terlihat jelas ragu dan terlambat dalam mengambil keputusan.
Menit 63 saat pemain kami mencoba menguasai bola namun ada perebutan dengan
pemain Adiyaksa Farmel FC dan terindikasi adanya pelanggaran namun terlihat wasit
ragu dalam mengambil keputusan itu terlihat jelas dengan gerakan tanggan wasit
seakaan akan meniup peluit namun tetap membiarkan bola tersebut dalam penguasaan pemain Adiyaksa Farmel FC dan play on
Goal kedua dari Tim Adiyaksa Farmel FC pada menit 89 yang diciptakan oleh pemain
sdr. Iclasul Amal Zardan Aroby NPG 6 penuh dengan kontroversi. Dikarenakan
terlihat jelas dalam tayangan Live Streaming di kanal Youtube PSSI TV Pemain NPG
10 sdr. Afriyansyah yang memberi umpan (assist) menggunakan tangan sebelum
terjadinya gol. Dan wasit Mukhamad Fahrudin asal Kabupaten Jepara tidak tetap
mengesahkan gol tersebut.
Menit ke 91 saat akan memulai kembali permainan (kick off) setelah terciptanya gol,
wasit kurang teliti dalam melihat situasi, dikarenakan salah satu pemain Adiyaksa
Farmel FC terlihat jelas memasuki lapangan permainan kami, namun wasit tidak
melakukan restart kick off. (Fxh)