Salah satunya dengan melakukan talent scouting guna menjaring bibit-bibit unggul yang memiliki kemampuan dan bakat mumpuni di lapangan hijau.
Melalui talent scouting akan dipilih para peserta untuk dibina lebih lanjut melalui program MilkLife Soccer Extra Training di bawah arahan Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann, pemegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln Jerman sejak tahun 2007.
Timo mengatakan, para peserta MilkLife Soccer Extra Training akan mendapatkan pelatihan khusus dengan target peningkatan kemampuan dasar bermain sepak bola.
Setelah mengikuti pelatihan akan dibentuk tim yang mewakili kota-kota penyelenggara MLSC yang tersebar di Kudus, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Surabaya.
"Di setiap kota penyelenggara MLSC, kami menjaring 21 pemain terbaik, melalui pelatihan khusus disaring kembali menjadi 14 orang."
"Mereka itulah yang akan berlaga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 yang akan diselenggarakan di Kudus, awal tahun 2025," jelasnya.
Sementara, di partai final MLSC di Supersoccer Arena Rendeng Kudus untuk peserta kelompok usia (KU) 12, Sekolah Dasar Unggulan Terpadi (SDUT) Bumi Kartini Jepara berhasil mencetak hattrick gelar juara dalam tiga kali gelaran MSLC di Kudus sepanjang 2024.
Pada final kali ini, SDUT mempertahankan gelar juara setelah kembali mengalahkan SDIT Al Islam Kudus 4-1.
Sementara di KU 10, SDN Jambean 02 Pati kembali meraih podium tertinggi usai mengalahkan lawan terberatnya SD Muhammadiyah Birrul Walidain A Kudus 3-1.
Bagi Hafiza Khaira Lubna Lista, kemenangan atas wakil Kudus ini menjadi catatan istimewa karena ia juga sukses menjadi pencetak gol terbanyak KU 10.
Sejak babak awal hingga partai final, putri kelahiran Pati 3 Maret 2014 ini berhasil mengemas 47 gol.
"Tadi awalnya deg-degan karena kami sempat ketinggalan di menit awal. Aku mengira malah akan kalah. Tapi alhamdulillah akhirnya berhasil meraih poin penuh," kata Hafiza. (Trq)