Krjogja.com - YOGYA - Daniel Roken Saputra Tampubolon membubuhkan catatan istimewa dalam karier sepakbolanya. Pemain PSIM bernomor punggung 54 ini dalam dua tahun berturut-turut membawa tim yang dibela lolos ke Liga 1.
Musim 2023/2024 Roken berhasil membawa Semen Padang FC promosi. Tahun ini, ia menjadi pemain penting PSIM dan meloloskan untuk pertama sejak 18 tahun, Laskar Mataram ke kasta tertinggi Liga Indonesia.
Baca Juga: Dibentuk Forum P4GN Guna Mencegah dan Memerangi Penyalahgunaan Narkoba di Bantul
Gol Roken di menit 87, saat skor PSIM vs PSPS masih sama kuat 1-1, membuat 12 ribu lebih suporter di Mandala Krida bersorak. Tim kesayangan yang menanti 18 tahun tak promosi, akhirnya naik kasta. Pesta yang sempurna karena menang di partai penentuan.
Perjalanan Roken di PSIM memang tidak mulus begitu saja berjalan. Di awal musim saat fase penyisihan, ia lebih sering tidak memakai jersey dan harus menjadi tim doa.
Baru jelang delapan besar, ketika tampuk kepemimpinan tim berganti dari Seto Nurdiyantoro kepada Erwan Hendarwanto, Roken muncul kembali. Ia menemukan determinasi dribling cepat, umpan kunci dan gol yang ditunggu-tunggu.
Baca Juga: Banteng Jogja Doa Bersama dan Potong Tumpeng Untuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Gol yang juga menentukan langkah PSIM untuk menapaki kompetisi Liga 1 musim depan. Gol yang menunjukkan bahwa Roken berkualitas, dengan kemampuan yang dimiliki.
Roken sendiri menyadari bahwa pada awal musim ia merasa kesulitan mendapatkan tempat utama di tim. Ia tak menyalahkan siapapun, namun berintrospeksi dan berusaha mencari motivasi dalam diri.
"Mungkin di awal musim saya terlena, belum terlalu fokus karena baru meloloskan tim ke Liga 1. Maka pelatih pas awal musim melihat saya belum bisa berkembang bermain. Tapi saya pikir lagi, saya harus semangat lagi, seperti kemarin main lagi. Motivasi saya tersendiri dan rejeki dari Tuhan," ungkap Roken, Kamis (20/2/2025).
Hadirnya Erwan sebagai pelatih kepala diakui Roken membawa dampak bagi dirinya. Motivasi yang diberikan Erwan bersama manajer tim Razzi Taruna melecutnya untuk kembali menjadi pemain penting bagi PSIM.
"Coach Erwan berpengaruh memang, dia kasih motivasi buat saya, pelan-pelan dia bilang. Terus manajer juga ngasih tahu, ayo saya tahu kamu punya semangat, kualitas, dan kamu latihan juga semangat terus, saya yakin kamu bisa, gitu. Saya termotivasi dengan itu," tambahnya.
Dua assist dan satu gol di tiga laga terakhir menjadi bukti Roken sebagai sosok penting, meski lebih sering masuk dari bangku cadangan. "Saya di Semen Padang bisa membuat assist tapi kenapa di tim ini saya tidak bisa apa-apa. Saya termotivasi ya seperti inilah sekarang," lanjutnya tersenyum.
Kini menapaki partak final menghadapi Bhayangkara Presisi FC, Roken menegaskan keinginan untuk menjadi juara. Apalagi musim lalu, Semen Padang gagal meraih juara karena kalah di partai final.
"Tahun kemarin saya di Semen Padang kalah di final. Saya ingin tim ini juara satu, karena ya, masa dua tahun terakhir ini saya juara dua terus, kan sakit ya," pungkas Roken tersenyum. (Fxh)