Krjogja.com - YOGYA - Banteng Jogja menggelar doa bersama sekaligus memberikan dukungan perjuangan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Doa bersama dilakukan oleh pengurus DPC PDI Perjuangan Yogyakarta bersama sama di kantor cabang dilanjutkan potong tumpeng.
"Doa ini kita niatkan agar orang yang mendzolimi bangsa ini kalah dengan perjuangan menegakkan kebenaran," ungkap Kyai Masyhuri, Wakil Kerua PW NU DIY sekaligus pengurus DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, Kamis (20/2/2025).
Baca Juga: Ditjen Bimas Buddha dan Katolik Kemenag Berkolaborasi Musnahkan Arsip Lama
Kegiatan doa bersama diikuti oleh DPC, PAC dan Ranting, Baguna serta, Satgas Andhika Wiratama berlangsung khidmat. Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta menyatakan PDI Perjuangan adalah partai yang sah, ikuti pemilihan umum kini diuji sejarah.
Diawali pelanggaran etik, terbukti Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi vonis bersalah Anwar Usman yang notabene ipar Jokowi, memberikan ruang nan jalan tol bagi Gibran cawapres. Hal ini faktanya hadirkan wajah buram demokrasi, abuse of power dirasakan juga terjadi.
"Kita paham Indonesia negara hukum, tidak boleh jadikan hukum sebagai alat pemukul. Masyarakat ketahui setelah Pak Hasto Sekjen PDI Perjuangan ajukan praperadilan kedua, seharusnya KPK hormati itu dengan tidak lakukan proses hukum sampai putusan Hakim dalam pra peradilan selesai, tapi fakta lain KPK kembali panggil dan sebagai warga negara taat hukum beliau penuhi panggilan," kata Eko Suwanto.
Baca Juga: SMPN Pandak 1 Genap Berusia 46 Tahun, Berbagai Prestasi Pernah Disandang
Eko Suwanto menyatakan melalui doa bersama gelar, DPC PDI Perjuangan bersama PAC, ranting dan anak ranting serta satgas berdoa memohon agar Hasto Kristiyanto kuat berjuang. Seperti Bung Karno menghadapi penjajah Belanda, Megawati menghadapi Orde Baru saat Suharto berkuasa.
"Banteng Jogja tentu yakin dan percaya, Satyam Eva Jayate, pada akhirnya kebenaran pasti menang," pungkas Eko Suwanto. (Fxh)