Bekali Penerima KIP, Syauqi Soeratno Berharap Mahasiswa Manfaatkan Peluang Emas dan Jadi Insan Pembawa Manfaat Setelah Lulus

Photo Author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Syauqi bersama mahasiswa penerima KIP di DIY (Ist)
Syauqi bersama mahasiswa penerima KIP di DIY (Ist)



Krjogja.com - YOGYA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Komite III Ahmad Syauqi Soeratno menekankan pentingnya memanfaatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebagai peluang strategis untuk meningkatkan kapasitas diri dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Syauqi saat memberikan pembekalan kepada 60 mahasiswa penerima KIP Kuliah usulan masyarakat DPD RI sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kantor DPD RI Perwakilan DIY, Minggu (21/12/2025).

Syauqi menyebut beasiswa KIP Kuliah bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, melainkan investasi negara untuk menyiapkan generasi muda yang berdaya saing dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan. Karena itu, mahasiswa diminta tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan.

Baca Juga: Mendikdasmen Jelaskan Upaya Pemerintah dalam Mendukung Wajar 1 Tahun Prasekolah

"Ini peluang besar yang tidak dimiliki semua orang. Negara sudah hadir melalui KIP Kuliah, maka tugas mahasiswa adalah belajar sungguh-sungguh dan memaksimalkan potensi yang ada," ungkap Syauqi.

Ia menambahkan, ilmu yang diperoleh di bangku kuliah harus mampu memberi dampak lebih luas setelah mahasiswa lulus. Menurutnya, keberhasilan program KIP Kuliah diukur bukan hanya dari kelulusan penerima, tetapi dari sejauh mana ilmu yang diperoleh dapat kembali dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Harapan kami, setelah lulus, ilmunya tidak berhenti di diri sendiri. Harus dibawa pulang, diaplikasikan, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya," katanya.

Baca Juga: Bukan Sekadar Jalan-jalan, Ini 5 Museum di Jogja yang Bikin Liburan Lebih Bermakna

Dalam kesempatan itu, Syauqi juga menegaskan pentingnya pendampingan berkelanjutan bagi penerima beasiswa, baik dari sisi akademik maupun administrasi. Ia menyampaikan komitmen untuk terus memantau perkembangan mahasiswa agar proses studi dapat berjalan hingga selesai sesuai rencana.

"Kita ingin memastikan program ini tuntas. Kalau ada kendala, kita carikan solusi bersama, karena tujuan akhirnya adalah mereka lulus tepat waktu," tandas pria yang pernah menjadi GM PSIM ini.

Syauqi juga menyoroti pentingnya kesesuaian antara minat mahasiswa dan program studi yang diambil, mengingat tidak semua program studi di setiap kampus terbuka untuk skema KIP Kuliah. Sinkronisasi tersebut dinilai penting agar mahasiswa dapat berkembang secara optimal selama masa studi.

Adapun para penerima KIP Kuliah tersebut berasal dari sejumlah perguruan tinggi di DIY, antara lain Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Selain agenda pembekalan mahasiswa, Syauqi juga memanfaatkan masa reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kabupaten Bantul serta membahas berbagai isu strategis pembangunan daerah, termasuk sektor pariwisata dan keberlangsungan Teras Malioboro sebagai penopang ekonomi dan destinasi wisata di Yogyakarta. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X