KRjogja.com - YOGYA - Persaingan di papan bawah BRI Liga 1 2024/2025 tak kalah seru dibandingkan perebutan gelar juara. Memasuki laga pamungkas, tiga tim yakni PSS Sleman, Barito Putera, dan Semen Padang tengah berjibaku menyelamatkan nasib mereka dari jeratan degradasi.
Ketiganya masih memiliki kans bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, meski peluangnya terbilang kecil, kurang dari 34 persen. Pasalnya, hanya satu tim yang bakal selamat, sementara dua lainnya harus menyusul PSIS Semarang yang sudah lebih dulu dipastikan terdegradasi ke Liga 2.
Lantas, siapa yang akan tetap bertahan dan siapa yang harus angkat kaki dari BRI Liga 1? Berikut kondisi terkini dari ketiga tim yang masih terlibat dalam pusaran neraka zona degradasi.
PSS Sleman
Musim ini jadi ujian besar bagi PSS Sleman dan suporternya. Sempat terbenam di zona merah, Super Elang Jawa perlahan bangkit di penghujung kompetisi. Momen heroik terjadi pada pekan ke-33 ketika mereka menaklukkan Persija Jakarta secara dramatis. Gol Marcelo Cirino di menit ke-90+11 membawa PSS menang 2-1 dan membuka kembali peluang mereka untuk bertahan.
Kendati demikian, nasib PSS tak sepenuhnya di tangan sendiri. Tim yang sempat dihukum pengurangan tiga poin di awal musim ini bisa saja degradasi jika Semen Padang berhasil mengalahkan Persik Kediri. Beruntung bagi Sleman, Semen Padang hanya mampu meraih hasil imbang pada laga tersebut, menjaga harapan PSS tetap hidup jelang pekan terakhir.
Di pekan ke-34, PSS Sleman akan bertandang ke markas Madura United dengan membawa satu misi, yakni kemenangan. Anda bisa menyaksikan duel seru ini via situs live score bola atau melalui stasiun televisi official broadcaster BRI Liga 1.
Barito Putera
Barito Putera tampil bak tim dua wajah. Di satu sisi, mereka mampu menahan imbang dua tim papan atas, Dewa United dan Persib Bandung. Namun, konsistensi masih menjadi masalah utama. Pada laga penting kontra PSM Makassar di pekan ke-33, Barito sempat unggul lewat gol Jamie Moreno. Sayangnya, keunggulan itu tak bertahan lama. Tim asuhan Rahmad Darmawan justru tumbang dengan skor telak 1-4 di kandang sendiri.
Kekalahan menyakitkan ini membuat nasib Barito Putera tergantung pada hasil laga pamungkas. Dengan selisih poin yang rapat, satu kesalahan bisa menjadi perbedaan antara bertahan atau terdegradasi.
Semen Padang
Sebagai tim promosi, Semen Padang tampil melebihi ekspektasi. Meski terseok di awal musim, Kabau Sirah menunjukkan kebangkitan luar biasa di fase akhir kompetisi. Dalam empat pertandingan terakhir, mereka meraup 10 poin, sebuah lonjakan performa yang krusial dalam perjuangan mereka keluar dari zona merah.
Saat ini, Semen Padang justru memegang kendali nasibnya sendiri. Satu poin di laga terakhir sudah cukup untuk memastikan mereka bertahan di BRI Liga 1 dan sekaligus mengirim PSS Sleman kembali ke Liga 2. Namun, misi itu tidak mudah karena mereka harus menghadapi Arema FC di laga tandang, sebuah lawan yang tentu tak bisa dianggap enteng.
Zona degradasi BRI Liga 1 musim ini menjadi panggung drama dengan naskah yang sulit ditebak hingga peluit panjang dibunyikan. Saat tim-tim papan atas sudah selesai bersaing memperebutkan mahkota juara, di papan bawah PSS Sleman, Barito Putera, dan Semen Padang masih berjuang dalam pertempuran hidup dan mati. Bagi satu tim, harapan akan jadi kenyataan. Namun bagi dua lainnya, peluit akhir musim akan terasa seperti lonceng perpisahan dari panggung utama sepak bola Indonesia.(*)