Krjogja.com - SLEMAN - PSS Sleman terdegradasi ke Liga 2 setelah finish di peringkat 16 klasemen BRI Liga 1 2024/2025. Seluruh pecinta PSS merasakan kesedihan meski banyak pula yang telah mempersiapkan hati setelah melihat dinamika tim sepanjang musim ini.
Wahyudi Kurniawan, anggota DPRD Kabupaten Sleman yang juga Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sleman menyampaikan bahwa degradasinya PSS ke Liga 2 menjadi kesedihan bagi insan sepakbola di Sleman. Wahyudi mengungkap bahwa sebagai stakeholder sepakbola di Sleman yang juga pecinta PSS, separuh hatinya hancur karena tim kesayangan harus turun kasta.
Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti Terpukau Saksikan Unjuk Gelar Pencak Silat Pelajar di BPMP DIY
"Sebagai pecinta PSS, separuh hati saya hancur karena PSS terdegradasi," ungkap Wahyudi ketika ditemui KRjogja.com, Minggu (25/5/2025), tepat sehari setelah PSS dinyatakan degradasi.
Wahyudi menilai, PSS harus segera bangkit dan berbenah setelah menghadapi situasi ini. Secara kepemilikan dan finansial, PSS dinilainya tidak kalah dibandingkan tim-tim besar lainnya di Indonesia.
"PSS harus segera bangkit, harapan saya satu musim saja di Liga 2 lalu kembali lagi ke Liga 1. Dengan sumber daya yang dimiliki, saya yakin bahwa PSS bisa," tambah legislator PDI Perjuangan ini.
Baca Juga: Diar Sahudi Rilis Single 'If Time Could Turn Around', Ketika Musik Jadi Mesin Waktu Emosional
Di sisi lain, Wahyudi juga mengingatkan bahwa PSS harus melakukan pembenahan menyeluruh, termasuk menghadirkan kembali 'ruh' Sleman di tubuh tim secara utuh. Selama beberapa musim terakhir, ia melihat bahwa PSS kehilangan ruh Sleman yang membuat arah klub tidak jelas.
"Secara kapabilitas mungkin manajemen PSS adalah orang-orang terbaik, namun jangan dilupakan ruh Sleman-nya. Budaya gotong-royong, saling terbuka dan kebersamaan itu tidak tampak beberapa musim terakhir di tingkat manajemen klub. Bekerja dengan hati. Ini harapannya menjadi momen untuk bangkit lagi, menata semuanya dengan baik dan mewujudkan Ke-Sleman-an itu," tandas Wahyudi yang juga pernah menjadi wakil ketua Asprov PSSI DIY ini.
Wahyudi juga menyampaikan bahwa Sleman tak pernah kehabisan talenta berbakat sepakbola. Harapannya PSS bisa tetap menjadi muara pembinaan bakat-bakat Sleman hingga muncul banyak Dominicus Dion baru yang mendapat tempat di Super Elja.
PSS dipastikan tetap akan mendapat dukungan penuh dari elemen suporter setianya yang telah menyatakan tetap berada di barisan PSS apapun terjadi. BCS tetap pada pendiriannya, ora muntir mendukung PSS.
PSS Sleman sendiri harus turun bersama Barito Putera dan PSIS Semarang ke Liga 2 musim depan. Format Liga 2 yang dibuat dua wilayah memungkinkan iklim kompetitif tercipta, sedikit mengacu pada Liga 1. (Fxh)