Krjogja.com - YOGYA - Perwakilan Manajemen PSIM telah melakukan audiensi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman, Rabu (11/6/2025) sebagai tindak lanjut arahan Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. PSIM menyampaikan permohonan untuk penyewaan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang sementara di Liga 1 2025/2026.
Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan PSIM, Wendy Umar Senoadjie mengatakan audiensi dengan BKAD dan UPT Maguwoharjo di dalamnya berjalan dengan baik. Manajemen PSIM bertemu langsung dengan Plt Kepala BKAD Sleman dan Kepala UPT Maguwoharjo dalam pertemuan itu.
"Kami diterima dengan baik dan menyampaikan maksud dan tujuan, mereka menyambut dengan baik. Kami diskusi banyak terkait dengan risiko dan hal-hal apa yang harus kita lakukan di awal ini untuk melakukan koordinasi dengan jajaran yang ada di Sleman maupun dengan warga sekitar di Maguwoharjo. Kemarin alhamdulillah mereka akan mengawali dengan koordinasi internal dulu di lingkungan Pemkab Sleman bersama dengan mungkin dilanjutkan dengan wadah suporter," ungkap Wendy, Kamis (12/6/2025).
Baca Juga: Bupati Sleman Soal PSIM Sewa Maguwoharjo : Kalau Ngarsa Dalem Sudah Sabda, Saya Sujud Sama Beliau
Manajemen PSIM dikatakan Wendy sudah pula menyampaikan pada wadah suporter PSIM sebagai bagian dari konsolidasi internal. Hal tersebut agar situasi kondusif yang telah terbangun saat ini bisa terus berlanjut ke depan.
"Pak Dibyo (Plt BKAD Sleman) menyampaikan jika Pak Harda selaku Bupati Sleman juga menyampaikan ekosistem sepakbola Sleman harus dijaga dan memberikan kemanfaatan tidak hanya untuk APBD Sleman sendiri tapi untuk UMKM dan ekosistem masyarakat di sekitar Maguwoharjo. Kami juga sampaikan bahwa ke depan nantinya sebelum pelaksanaan kompetisi atau liga digulirkan akan sowan juga ke Polda dengan semua elemen wadah suporter untuk menandatangani komitmen untuk menjaga kamtibnas di area DIY, khususnya. Sehingga kondusivitas baik itu sebelum keberangkatan maupun saat keberangkatan, pertandingan dan setelah pertandingan bisa kita jaga bersama," sambungnya.
Di sisi lain, manajemen PSIM juga berkoordinasi pada PT LIB untuk pengaturan jadwal di Liga 1 dan Liga 2 nantinya. Hal ini penting agar nantinya PSIM dan PSS bisa menggunakan Maguwoharjo secara bergantian tak terbentur waktu yang sama.
Manajemen PSIM dikatakan Wendy sudah pula menyampaikan pada wadah suporter PSIM sebagai bagian dari konsolidasi internal. Hal tersebut agar situasi kondusif yang telah terbangun saat ini bisa terus berlanjut ke depan.
"Pak Dibyo (Plt BKAD Sleman) menyampaikan jika Pak Harda selaku Bupati Sleman juga menyampaikan ekosistem sepakbola Sleman harus dijaga dan memberikan kemanfaatan tidak hanya untuk APBD Sleman sendiri tapi untuk UMKM dan ekosistem masyarakat di sekitar Maguwoharjo. Kami juga sampaikan bahwa ke depan nantinya sebelum pelaksanaan kompetisi atau liga digulirkan akan sowan juga ke Polda dengan semua elemen wadah suporter untuk menandatangani komitmen untuk menjaga kamtibnas di area DIY, khususnya. Sehingga kondusivitas baik itu sebelum keberangkatan maupun saat keberangkatan, pertandingan dan setelah pertandingan bisa kita jaga bersama," sambungnya.
Di sisi lain, manajemen PSIM juga berkoordinasi pada PT LIB untuk pengaturan jadwal di Liga 1 dan Liga 2 nantinya. Hal ini penting agar nantinya PSIM dan PSS bisa menggunakan Maguwoharjo secara bergantian tak terbentur waktu yang sama.
Baca Juga: Manajer Razzi Taruna Berharap PSIM Bisa Gunakan Maguwoharjo Sebagai Kandang
"Kemarin kami sampaikan dan coba koordinasi dengan LIB. Tapi kita pastikan venue kita di Maguwoharjo dan kita dorong ke LIB untuk nantinya jadwal di Liga 1 dan Liga 2 antara PSIM dan PSS tidak bersamaan sehingga kita bisa berjalan beriringan untuk bisa menggunakan Maguwoharjo," tambah dia.
PSIM dikatakan Wendy sebelumnya juga sudah meninjau Stadion Sultan Agung Bantul dan Moch Soebroto Magelang untuk opsi kandang. Namun, kedua stadion tersebut kurang dalam lux lampu sehingga kurang memenuhi standar penyelenggaraan.
"Kemarin kami komunikasi dengan LIB terkait venue yang sudah diajukan baik itu dari Moch Soebroto maupun SSA. Di mana di sana pencahayaan lampu kurang memenuhi yang membuat kalibrasi VAR kurang terbaca. Kendala ini sudah kita sampaikan dan kita masih menjajaki Manahan dan Maguwoharjo. Alhamdulillah saat penyerahan piala, dari Ngarsa Dalem ada arahan langsung untuk kita komunikasi ke Maguwo," lanjutnya. (Fxh)
"Kemarin kami sampaikan dan coba koordinasi dengan LIB. Tapi kita pastikan venue kita di Maguwoharjo dan kita dorong ke LIB untuk nantinya jadwal di Liga 1 dan Liga 2 antara PSIM dan PSS tidak bersamaan sehingga kita bisa berjalan beriringan untuk bisa menggunakan Maguwoharjo," tambah dia.
PSIM dikatakan Wendy sebelumnya juga sudah meninjau Stadion Sultan Agung Bantul dan Moch Soebroto Magelang untuk opsi kandang. Namun, kedua stadion tersebut kurang dalam lux lampu sehingga kurang memenuhi standar penyelenggaraan.
"Kemarin kami komunikasi dengan LIB terkait venue yang sudah diajukan baik itu dari Moch Soebroto maupun SSA. Di mana di sana pencahayaan lampu kurang memenuhi yang membuat kalibrasi VAR kurang terbaca. Kendala ini sudah kita sampaikan dan kita masih menjajaki Manahan dan Maguwoharjo. Alhamdulillah saat penyerahan piala, dari Ngarsa Dalem ada arahan langsung untuk kita komunikasi ke Maguwo," lanjutnya. (Fxh)