KRjogja.com - MANTAN pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, baru-baru saja membuat sebuah pernyataan mengejutkan. Ia secara lugas mengkritik perhelatan akbar Piala Dunia Antarklub 2025 yang sebentar lagi akan berakhir.
Bagi eks juru tukang Liverpool era 2015 hingga 2024 ini, tim-tim yang turut serta dalam kompetisi sejagad tersebut sebagai klub miskin. Mereka dipaksa bermain di musim panas. Padahal, mestinya para pemain mendapat jatah rehat.
"Saya tidak menyukai ini (Piala Dunia Antarklub 2025). Tidak berguna. Siapapun juaranya, dia lah klub termiskin sepanjang masa," ejek Klopp.
Baca Juga: Iman Fathurahman Rekrutan Baru PSS, Musim Lalu Bela PSPS
Klopp juga menilai bahwa ada banyak olahraga yang bisa dinikmati. Sepakbola baginya tak boleh melulu menjadi hiburan utama publik. Baginya, perhelatan akbar yang mempertemukan klub-klub antarbenua itu tak lebih dari sekadar urusan duit.
"FIFA dan UEFA tidak saling bekerja sama. Masing-masing saling ingin menjadi yang terbaik. Selalu, ini soal uang," kritik pelatih berkebangsaan Jerman itu.
Maresca Beda Pandangan
Sementara itu, pelatih Chelsea, Enzo Maresca punya pendapat berbeda. Ia sendiri berhasil mengantarkan Chelsea menuju pantai puncak yang sedianya akan dihelat pada Senin (14/7/2025) nanti.
Ini menjadi final kedua yang akan dijalani Maresca sepanjang kariernya bersama Chelsea. Sebelumnya, ia sukses mengantarkan The Blues meraih trofi Liga Konferensi Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Baca Juga: Prabowo: Indonesia-Brasil Visi Sama dalam Banyak Isu
Karenanya, bagi Maresca, gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 ini tetaplah penting. Ia sama sekali tak sependapat dengan Klopp. Apalagi dengan format baru yang ditetapkan FIFA, iklim kompetisi menjadi lebih berwarna dengan kehadiran wakil dari tiap-tiap benua.
"Fantastis. Kami sangat bahagia sekaligus bangga. Alasannya, tim-tim terbaik dunia tampil di sini (Piala Dunia Antarklub)," ujar pelatih berkepala plontos itu beberapa waktu lalu.
Selain itu, Maresca merasa bahwa Piala Dunia Antarklub 2025 merupakan ajang untuk menguji kedalaman skuad. Sejauh ini, para pemain Chelsea berhasil menunjukkan kualitas masing-masing. Skuad utama ataupun pelapis sama-sama kuat dan solid.
"Bermain tiga hari sekali jelas menuntut skuad yang besar. Pemain-pemain saya telah menujukkan betapa bagusnya mereka," beber Maresca bangga. (M. Khoirul Imamil M)