Krjogja.com - SLEMAN - PSS mendapat pelajaran berharga saat berujicoba dengan Sumsel United di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (9/8/2025) petang. Sempat unggul di babak pertama, PSS harus mengakui keunggulan Sumsel United dengan skor akhir 1-2.
PSS memainkan tim utama pada babak pertama dengan kapten Cleberson, Jajang Mulyana, Kevin Gomez, Muhammad Fariz di belakang. Ichsan Pratama, Frederic Injay, Dominicus Dion, Tocantins, Riko Simanjuntak dan Terens Puhiri mengisi barisan tengah dan depan.
Pada babak pertama PSS unggul lewat gol Gustavo Tocantins. Gustavo mendapatkan umpan dari Riko di dalam kotak penalti dan melesakkan gol ke gawang Sumsel.
Baca Juga: GWB Manado Wujud Komitmen Jaga Kualitas Lingkungan di Kawasan Wisata
Pada paruh kedua, Pieter Huistra mengganti hampir semua pemain termasuk Cleberson dan menyisakan Tocantins serta Frederic Injay. Secara bergantian bahkan PSS juga memasukkan banyak pemain muda di paruh kedua. Sayangnya dua gol berhasil diciptakan Sumsel dan membuat skor berbalik 1-2 untuk tim lawan.
Usai laga, juru racik strategi PSS, Pieter Huistra mengatakan pertandingan tersebut menjadi hal baik bagi PSS meski timnya harus menelan kekalahan. Timnya bisa merasakan atmosfer lawan tim di Championship yang nanti tak jauh beda dengan iklim kompetisi.
"Pertandingan yang bagus untuk kami di pra musim. Sangat bagus untuk memainkan pertandingan tadi. Dan kita bisa merasakan bermain di Liga 2 seperti apa. Untuk pemain bisa merasakan, ini adalah ajang latihan untuk mereka. Saya rasa 8 kartu kuning. Kami menyebut ini pertandingan persahabatan. Kita bisa merasakan perbedaannya, dan hari ini pertandingan bagus," ungkap Huistra usai laga.
Di babak pertama Huistra mengakui timnya menguasai jalannya pertandingan dan dominan dari lawan. Rotasi di babak kedua dikatakan Huistra harus dilakukan karena ia ingin melihat seluruh pemain PSS menghadapi tim yang selevel.
"Di babak kedua kita merotasi pemain muda masuk. Mereka (pemain muda) harus belajar bagaimana untuk fight. Di latihan mereka bagus tapi ketika kamu main dengan tim seperti ini, kamu harus lebih kuat dan harus kuat di teknik, kuat di fisik. Di babak kedua tidak sebagus di babak pertama. Saya katakan kalau di babak kedua kita nggak bermain seperti tim. Pemain bermain dengan sendirinya. Kalau babak pertama kita bermain lebih pressing, dan menciptakan beberapa peluang dan mengontrol pertandingan. Kami bagus mengubah pemain di babak kedua dan ya, kami belajar banyak hari ini," tandas Huistra. (Fxh)