Krjogja.com - YOGYA - Brajamusti, kelompok suporter PSIM memberikan surat cinta bagi seluruh elemen tim baik pemain, pelatih, manajer sebelum pertandingan melawan Arema, Sabtu (17/8/2025) kemarin. Surat yang dibungkus amplop berwarna biru itu diunggah para pemain juga manajer Razzi Taruna dan pelatih Jean-Paul van Gastel dalam unggahan sosial media sesaat sebelum pertandingan.
Di dalam surat, Brajamusti secara terang menuliskan nama pemain. Amplop warna biru dengan pita biru, juga jersey bertuliskan nama yang dituju, menjadi kesan bahwa semua elemen di dalam tim penting. Untuk pemain dan pelatih asing, tulisan menggunakan bahasa Inggris.
"We never care where you come from. As long as you wear PSIM atributes, you are family to us. There are no eternal enemies, but when youre on the field, every team is an enemy that must be defeated. Every match is a final, that must be won. Play with heartlike. A true knight defending the banner of Laskar Mataram."
"Kami tidak pernah peduli dari mana asal kalian. Selama menggunakan atribut PSIM, bagi kami kalian adalah keluarga. Tidak ada musuh abadi, tapi ketika sudah berada di lapangan, semua tim adalah musuh yang harus dikalahkan. Setiap laga adalah final yang harus dimenangkan. Bermainlah dengan hati layaknya ksatria sejati pembela panji Laskar Mataram."
Humas Brajamusti, Hasting Pancasakti mengatakan, surat cinta untuk tim PSIM dibuat sebagai bentuk dukungan positif dari suporter. Menurutnya, Brajamusti ingin memberikan dukungan dengan rasa cinta dan bukan memaksa hingga membuat tim merasa terbebani hingga takut.
"Ini bukan sesuatu yang memaksa, bukan pula menakut-nakuti. Tapi bentuk cinta kami pada mereka semua. Kami menanti momen ini selama 18 tahun dan kini semuanya di depan mata. Kami ingin menyambutnya dengan rasa cinta dan kebahagiaan. Apapun itu, kami percaya mereka semua berjuang sekuat tenaga untuk PSIM," ungkapnya, Minggu (17/8/2025).
Brajamusti dikatakan Hasting ingin membentuk relasi berdasar respect dengan para pemain dan tim PSIM. Diyakini, ketika dukungan diberikan dengan positif, maka pemain, pelatih dan seluruh elemen tim akan pula memberikan kemampuan seratus persen bagi Laskar Mataram.
"Relasi ini harapannya bisa terbangun untuk seluruh suporter dalam mendukung PSIM. Di sisi lain kami kami akan terus mengawal PSIM, mengingatkan ketika ada hal tidak baik. Ini bentuk dukungan kami, rasa cinta pada PSIM," pungkasnya. (Fxh)