Pemanggilan itu, lanjutnya, tidak hanya untuk membahas hasil timnas di kualifikasi Piala Dunia, tetapi juga menyangkut mekanisme pembinaan atlet muda, tata kelola federasi, dan arah kebijakan olahraga nasional ke depan.
“Kami akan tanya detail. Ini bukan sekadar kalah, tapi menyangkut arah pembinaan sepak bola Indonesia. Jangan sampai semangat besar publik justru padam karena salah urus,” ucapnya.
Evaluasi Menyeluruh, Bukan Sekadar Kritik
Esti menegaskan bahwa sikap kritis DPR bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk mendorong evaluasi menyeluruh demi memperbaiki sistem olahraga Indonesia, khususnya sepak bola. Ia berharap momentum ini bisa menjadi titik balik pembenahan tata kelola olahraga nasional.
“Kami ingin sepak bola Indonesia maju. Tapi kalau sistemnya masih salah, keputusan masih tertutup, dan kebijakan tidak berpihak pada prestasi, maka hasilnya akan tetap seperti ini,” tegas Esti.
Kegagalan timnas menjadi pelajaran berharga bahwa prestasi olahraga tidak bisa dibangun hanya dengan popularitas atau strategi instan, melainkan dengan perencanaan matang, pembinaan jangka panjang, dan akuntabilitas tinggi dari semua pemangku kebijakan.
Komisi X DPR RI, melalui My Esti Wijayati, menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan olahraga nasional agar berjalan transparan, profesional, dan berpihak pada kemajuan anak bangsa. (*)