Krjogja.com - SLEMAN - Perjalanan karier Dominicus Dion Oktawian Wibowo (21) di PSS Sleman tak begitu saja mulus. Pemain muda asal Warak Mlati Sleman itu sempat dipinjamkan ke Persipa Pati karena kesulitan mendapatkan menit bermain di PSS.
Dion bahkan bercerita sempat hampir dipinjamkan ke PSIM Yogyakarta pada awal musim 2024 lalu. "Ya, musim lalu sempat mau dipinjamkan ke PSIM, manajemen sudah komunikasi. Itu bareng sama Fariz (Muhammad Fariz). Tapi coach Wagner Lopez menahan, ingin melihat saya lebih jauh dulu. Akhirnya Fariz yang ke PSIM, saya tetap di PSS," ungkap Dion saat bercerita di podcast PWI Sleman Kopi Pait Pensa TV, dikutip Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: PP 38 Tahun 2025: Dasar Hukum Baru Skema Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Pemda, BUMN, dan BUMD
Kesempatan bermain di tim utama PSS baru datang setelah Hokky Caraka, yang mengisi kuota pemain U-23, dipanggil memperkuat tim nasional. Momen itu menjadi titik balik bagi Dion untuk menunjukkan kualitasnya di lapangan.
"Awalnya belum dapat kesempatan main karena kuota U-23 diisi Hokky. Tapi pas Hokky dipanggil timnas, saya diberikan kepercayaan. Saya main pertama menghadapi Semen Padang di Stadion PTIK Jakarta, waktu itu sekitar 10 menit. Setelah itu, saya banyak dimainkan sejak awal," lanjutnya.
Dion menjadi pemain serba bisa di PSS. Ia beberapa kali dimainkan di berbagai posisi, mulai dari bek kanan, bek kiri, hingga gelandang serang dan sayap.
"Semua posisi saya berusaha bermain sebaik mungkin. Jadi siap mau dimainkan di posisi mana saja," tandas pemain yang berposisi asli sebagai gelandang serang ini.
Baca Juga: PKBSI DIY Rapat Kerja Tahunan, Yogya Siap Jadi Tuan Rumah Latgab Nasional
Bermain di kompetisi Liga 1 musim lalu, juga menjadi tantangan tersendiri bagi Dion. Menghadapi lawan dengan postur besar dan pengalaman lebih matang sempat mengagetkannya namun tak membuatnya gentar.
"Awalnya sulit karena lawannya pemain asing, badannya besar-besar. Tapi saya yakin dan percaya saja, ngotot, ngeyel di lapangan," tambahnya lagi.
Performa konsisten membuat Dion tetap dipercaya tampil hingga laga terakhir, meski PSS mengalami pergantian pelatih dari Wagner Lopez, Mazola Junior, hingga Pieter Huistra. Perjalanan ini menjadi bukti kerja keras dan tekad kuat Dion untuk mempertahankan tempatnya di skuad utama Super Elang Jawa, meski usianya baru 21 tahun, 16 Oktober 2025 lalu.
Musim lalu di Liga 1, Dion bermain di 30 pertandingan PSS Sleman dan mencetak tiga gol serta satu assist. Musim ini di Championship, Dion tampil di tujuh laga PSS dan mencetak satu gol.
"Saya berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan diri. Semoga bisa membawa PSS promosi lagi ke Super League," pungkas Dion. (Fxh)