5. LIB turut bantu cek ijazah Elwizan
PT Liga Indonesia Baru (LIB) pun turut mengecek ijazah milik Elwizan. Berdasarkan keterangan rilis dari Satgas Covid-19 LIB, dr Alfan, nama Elwizan ternyata tidak terdaftar di Kampus FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh, baik secara formal maupun informal. Bahkan rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh juga ikut mengeceknya.
6. Profesi sebenarnya adalah kondektur bus
Siapa yang menyangka bahwa sebenarnya profesi Elwizan Aminudin adalah sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang. Selain itu, ia juga memiliki usaha warung kelontong.
7. Dapat gaji yang fantastis hingga Rp 25 juta
Ketika masih berprofesi sebagai dokter tim PSS Sleman, tersangka Elwizan Aminudin mendapatkan gaji yang fantastis, yakni Rp 15 Juta perbulan. Bahkan, ia pun juga pernah mendapatkan bonus dan gaji hingga Rp 25 juta.
8. Andalkan Google untuk tangani pemain yang cedera
Ketika masih menjadi dokter tim, Elwizan mengandalkan bantuan Google untuk melakukan penanganan medis kepada para pemain yang alami cedera.
9. Motif ekonomi jadi alasan menipu
Fakta menarik dokter gadung Elwizan selanjutnya adalah motif penipaunnya. Tindakan Elwizan memalsukan ijazah dan menjadi dokter tim sepak bola didorong oleh motif ekonomi.
10. PSS alami kerugian sampai ratusan juta
Atas kejadian ini, PSS Sleman alami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Total, PT PSS mengalami kerugian sebesar Rp 254.100.000, atas gaji dan bonus yang telah diberikan kepada Elwizan,
11. Ada 9 klub yang sudah ditipu
Ternyata, selain PSS Sleman, ada 8 tim lainnya yang juga ditipu oleh Elwizan. Total ada 9 klub yang sudah ditipu, bahkan termasuk timnas U-19. Adapun 9 tim tersebut adalah Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra, Timnas U-19 Indonesia, dan terakhir PSS Sleman.
Itulah fakta-fakta menarik tentang dokter gadungan PSS Sleman, Elwizan Aminudin yang telah resmi ditetapkan sebagai tersangka.(Tiara Apriyani)