Krjogja.com - YOGYA - Pelatih PSIM, Kas Hartadi saat ini memilih menanti langkah lanjutan dari manajemen PSIM setelah dipastikan terhenti di babak 12 besar. Kas mengaku sangat kecewa karena gagal membawa Laskar Mataram promosi ke Liga 1 seperti yang diharapkan seluruh masyarakat Jogja.
"Sampai saat ini saya belum ada pembicaraan apapun dengan PSIM. Jadi istirahat dulu lah di rumah," ungkap Kas ketika dihubungi wartawan, Jumat (9/2/2024).
Paska menang di Medan dan kepastian tidak lolos, Kas memang langsung kembali ke Tangerang tempat kediamannya bersama keluarga. Ia tak ikut dalam rombongan pemain yang terbang dari Kualanamu menuju YIA.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Minta Masyarakat Cek Keamanan Kendaraan
Kas pun belum mengetahui masa depannya di PSIM. Ia pun menyerahkan seluruh keputusan pada manajemen Laskar Mataram, dan memberikan harapan baik bagi klub.
"Harapan mudah-mudahan ke depan siapapun pelatihnya, siapapun pemainnya. Mudah-mudahan PSIM bisa lolos Liga 1 di musim depan," tandas Kas.
Kas sendiri mengaku sangat kecewa karena gagal lolos dengan poin yang sama dengan Persiraja. Catatan sama 9 poin tak cukup untuk lolos karena PSIM kalah head to head dengan Persiraja.
"Kami kecewa kalah head to head itu aja kan. Kalau misal kami menang head to head sama Aceh itu kan bisa lolos ke empat besar. Ya itu bikin kecewa, kecuali kalah selisih poin banyak itu. Kan ini kami kalahnya cuman head to head ini. Pasti semua kecewa lah," ungkap Kas.
PSIM sendiri terpeleset di dua laga kandang saat menghadapi Persiraja dan Semen Padang karena hanya mendapat masing-masing satu poin. Kemenangan di depan mata melawan Persiraja digagalkan Ferdinand Sinaga, sementara kartu merah cepat menit 13 membuyarkan skema permainan saat menghadapi Semen Padang.
Baca Juga: Zelenskyy Pecat Panglima Militer Ukraina
Di PSIM, Kas Hartadi kerap memperagakan sepakbola pragmatis dengan mengesampingkan penguasaan permainan. Ia kerap mengatakan bahwa terpenting adalah PSIM bisa menang, meski dengan ibarat hanya bisa memasukkan setengah gol.
Gaya permainan ini sering menjadi perbincangan pandemen PSIM, dengan pro dan kontra. Ada yang mengatakan bahwa permainan tersebut jauh dari karakter Laskar Mataram selama ini yang memainkan kerjasama apik antar pemain untuk mencari gol, namun tidak sedikit yang setuju karena terpenting adalah kemenangan dan poin 3.
Menarik menanti masa depan Kas Hartadi di PSIM. Apakah akan dipertahankan atau manajemen akan mencari opsi lain untuk menangani tim pada Liga 2 musim depan. (Fxh)