KRJogja.com — Timnas Indonesia U-23 baru saja memastikan tiket ke babak semifinal turnamen ASEAN Championship 2025. Hasil imbang 0-0 kontra Malaysia di partai pamungkas membuat anak asuhan Gerald Vanenburg bertengger di puncak klasemen Grup A. Kadek Arel dan kawan-kawan mengemas tujuh poin hasil dua kali kemenangan dan satu hasil draw.
Torehan timnas terbilang istimewa. Selain berhasil menceploskan sembilan gol dalam tiga partai, gawang timnas yang dijaga Cecep Supriadi juga masih perawan. Belum ada satupun lawan yang berhasil menggetarkan jala timnas. Hal tersebut membuat pelatih timnas bangga dan optimistis menatap babak semifinal nanti.
Baca Juga: Guru-guru Bahasa Indonesia MTsN Bantul Terbitkan Antologi Cerpen
"Laga kemarin sangat luar biasa. Saatnya untuk mengalihkan fokus ke laga berikutnya (semifinal)," beber Gerald Vanenburg.
Namun, dalam dua laga terakhir, pemain timnas Indonesia gagal membikin gol. Kemenangan 1-0 kontra Filipina bisa dibilang sebuah keberuntungan. Gol kemenangan timnas tidak murni berasal dari kaki pemain Indonesia sendiri. Namun, gol tersebut datang sebab kesalahan pemain lawan.
Kondisi ini membuat nama Jens Raven mendapat sentilan dari banyak pihak. Selepas tampil gacor dengan torehan setengah lusin gol kala berjumpa Brunei Darussalam, performa Raven seakan langsung jeblok. Raven tak mampu membikin sebiji gol pun di dua laga berikutnya, yakni saat timnas bentrok melawan Filipina dan Malaysia.
Baca Juga: Pelatihan Digital Storytelling Bilingual Perkuat Kompetensi Guru SD di Ngemplak Sleman
Pada mulanya, striker keturunan tersebut digadang bakal menjadi ujung tombak tajam untuk lini serang timnas. Namun, ketajaman Raven ternyata hanya muncul tatkala timnas bersua tim-tim lemah. Sementara, saat berjumpa tim-tim tangguh, taring Raven seakan mendadak tumpul.
"Ya mereka (Raven dan striker timnas lainnya) harus mampu membuktikan di semifinal Piala AFF U-23 2025. Jangan hanya bisa (mencetak gol) melawan Brunei Darussalam U-23 kan," sentil Ketum PSSI Erick Thohir.
Erick menilai, sebenarnya Raven punya banyak peluang untuk mencetak gol. Sayang, menurutnya, Raven masih sering terburu-buru. Selain Erick Thohir, Gerald Vanenburg juga turut menyoroti penampilan strikernya itu. Ia secara pribadi mengaku belum puas dengan apa yang dipertontonkan penyerangnya.
"Tim kami kurang dalam hal penyelesaian. Biasanya Jens (Raven) mudah mencetak gol, tetapi malam ini tidak," ungkap Gerald seusai laga melawan Malaysia.
Di babak semifinal nanti, Jens Raven mau tidak mau harus menujukkan kapasitas dan kualitas terbaiknya. Meski diprediksi akan sulit, laga tersebut justru bisa menjadi titik balik Raven untuk membungkam sentilan-sentilan yang akhir-akhir ini menyasarnya. Segenap suporter timnas siap mendukung Raven untuk kembali menyala. (*)