sepakbola

Cah Sleman di Balik Garudayaksa FC: Dari PSS Junior, Slemania, hingga Mimpi Besar Bangun Generasi Emas Sepak Bola Indonesia

Senin, 15 Desember 2025 | 12:07 WIB
Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya (Foto Dokumen)

 

Krjogja.com - YOGYA— Sepak bola bagi Danang Wicaksana Sulistya bukan sekadar olahraga. Ia adalah jalan hidup, kenangan masa kecil, sekaligus medium perjuangan membangun masa depan generasi muda Indonesia. Dalam episode spesial Njaban Garis di Channel YouTube Kedaulatan Rakyat TV, Pembina Garudayaksa FC yang juga anggota DPR RI ini berbagi kisah panjang perjalanannya—dari lapangan tanah di Sleman hingga proyek besar pembinaan sepak bola nasional.

Wawancara yang dipandu dua wartawan, Primaswolo Sudjono (Pak Djon) dan FX Harminanto, mengalir hangat dan reflektif. Danang, yang akrab disapa DWS, hadir bukan hanya sebagai pejabat atau pengurus klub, melainkan sebagai “Cah Sleman” yang tumbuh bersama PSS, perserikatan, dan kultur suporter.

Berawal dari Akademi, Bukan Sekadar Klub

Danang menegaskan, Garudayaksa FC bukan proyek instan. Klub yang kini mencuri perhatian di kompetisi Championship Liga 2 itu berakar dari Akademi Sepak Bola Garudayaksa yang didirikan pada 2022. Akademi tersebut lahir dari kegelisahan akan minimnya muara bagi pembinaan usia dini di Indonesia.

Baca Juga: Nasib Stadion Mandala Krida, Markas PSIM, Anggowat Komisi V DPR RI Danang Wicaksana Buka Suara

“Latihan terus, tapi habis itu ke mana? Kalau tidak ada klub profesional sebagai tujuan akhir, anak-anak ini akan berhenti di tengah jalan,” ujar Danang.

Kegelisahan itu mendorong lahirnya Nusantara Open 2022, turnamen khusus akademi yang mempertemukan 16 akademi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Atambua hingga Riau, dari akademi independen hingga yang terafiliasi klub Liga 1, semua dipertemukan dalam satu kompetisi.

Namun, Danang menyadari, kompetisi saja tidak cukup. Pembinaan harus berkesinambungan. Dari situlah Garudayaksa FC dibentuk sebagai “muara” akademi—ruang bagi talenta muda untuk naik ke level profesional tanpa kehilangan arah.

Inspirasi Presiden Prabowo dan Pembinaan Usia Dini

Dalam perbincangan itu, Danang mengungkapkan bahwa gagasan besar pembinaan usia dini tak lepas dari arahan Presiden Prabowo Subianto. Dari pengalaman berinteraksi dengan sepak bola di negara-negara maju, muncul kesimpulan sederhana namun krusial: prestasi sepak bola dimulai dari fondasi paling awal.

“Kalau ingin bicara Piala Dunia, maka pembinaannya harus dari usia dini. Itu roh utama,” katanya.

Baca Juga: Jadi Penghubung Utama Pusat Wisata Kota Yogya, Danang Wicaksana Desak Kementerian PU Bangun Ulang Jembatan Kleringan

Garudayaksa kemudian menjalin kerja sama dengan Aspire Academy di Qatar, termasuk dalam pengembangan talenta, peningkatan kualitas pelatih, hingga pemanfaatan sport science dan teknologi analisis. Dari sana, Danang melihat betapa sepak bola modern bukan hanya soal 11 pemain di lapangan, tetapi ekosistem luas yang menciptakan banyak profesi.

Halaman:

Tags

Terkini