Penipuan Berkedok File APK Hingga 'Baim Wong' Masih Marak Terjadi, BRI Kampanyekan #BilangAjaGak

Photo Author
- Senin, 18 Maret 2024 | 23:20 WIB
Ilustrasi. Foto: AI canva/agusigit
Ilustrasi. Foto: AI canva/agusigit

 

YOGYA, KRjogja.com - Semakin berkembangnya teknologi, modus penipuan digital atau social engineering juga semakin canggih dan meresahkan masyarakat.

Belum lama ini, fenomena baru terkait penipuan digital kembali mencuat ke permukaan, khususnya terkait masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Para fraudster kini menggunakan modus baru dengan membagikan undangan pemilu dalam wujud file apk yang berpotensi membahayakan.

Modus penipuan ini menjadi perhatian serius, terutama di lokasi agen BRIlink di seluruh daerah. Bahkan, meskipun para agen telah memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat, korban masih saja terjebak dalam perangkap para pelaku penipuan.

“Sudah banyak kejadian penipuan yang dialami masyarakat, yang terbaru setelah file apk adalah telefon menang undian yang mengatasnamakan artis Baim Wong. Jadi korban ditelefon telah mendapat hadiah undian berupa mobil, dan diarahkan untuk mentransfer uang untuk menyelesaikan administrasinya,” kata pemilik agen BRIlink Kelapa Cell, Dwi Wahyu kepada KRjogja.com, Jumat (8/3).

Kejadian serupa juga banyak dialami para agen BRIlink lainnya, bahkan modus ini hampir ditemukan setiap hari dan mencuat di group para agen BRIlink.

“Tentu saja kami terus waspada saat menemui kasus penipuan ini, kami juga mencoba memberikan edukasi kepada korban untuk selalu tidak kesusu dan kalap langsung transfer. Masalahnya kan banyak juga yang melakukan tranfer mandiri tidak lewat BRIlink, itu yang membuat kami para agen prihatin,” tambahnya.

Baca Juga: Alhamdulillah..BRI Sabet Penghargaan Bank Penyedia Layanan Pembayaran Zakat Terbaik

Dosen Senior STIE YKPN Yogyakarta sekaligus praktisi multimedia, Dr Wing Wahyu Winarno MAFIS mengatakan modus kejahatan Social Engineering memang cukup pelik seiring perkembangan teknologi saat ini.

Para penjahat memanfaatkan keluguan dan emosional korban sehingga mudah digiring menuruti kemauan pelaku.

“Kejahatan Social Engineering tidak akan ada habisnya seiring kecepatan perkembangan teknologi yang luar biasa. Kuncinya adalah literasi digital masyarakat yang harus ditingkatkan, selain itu pihak terkait seperti bank dan petugas harus menggencarkan sosialisasi update modus terbaru kejahatan ini. Saya yakin pihak bank sebagai pengatur lalu lintas transfer tentunya sudah menyiapkan berbagai antisipasi dan keamanan berlapis,” katanya kepada KRjogja.com.

BRI, sebagai salah satu lembaga keuangan yang peduli terhadap keamanan dan kesejahteraan nasabahnya, terus menggencarkan edukasi dan langkah-langkah praktis untuk menghindari terjebak dalam modus penipuan semacam ini.

Salah satunya adalah kampanye #BilangAjaGak, yang bertujuan untuk menolak mentah-mentah segala modus penipuan atau kejahatan perbankan di platform digital.

Andrijanto, Direktur Jaringan dan Layanan BRI, menegaskan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap modus penipuan baru ini. Dia menekankan agar para nasabah BRI tetap waspada jika menerima undangan atau dokumen dengan akhiran penamaan .apk, terutama yang mengatasnamakan BRI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Jalin Kolaborasi dengan SOGO

Minggu, 30 November 2025 | 12:50 WIB
X