5. System Analyst
Menganalisa proses teknologi dan memastikan semua teknologi tersebut berjalan secara lancar tanpa hambatan guna menunjang strategi bisnis perusahaan. System analyst juga berperan untuk memberikan rekomendasi kepada klien tentang software yang dibutuhkan. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang system analyst, antara lain pemahaman terhadap SQL, System Analysis, Oracle, Software development ataupun project management.
6. Business Analyst
Business Analyst dan System analyst memang hampir mirip, bahkan tak ayal beberapa perusahaan juga menyebut kedua hal itu sama. Namun, business analyst lebih mengacu kepada area bisnis yakni menganalisa dan redesain proses bisnis. Sedangkan system analyst lebih kearah pembangunan aplikasi.
“Business analyst merupakan penjembatan antara kebutuhan bisnis dengan pengembangan teknologi. Profesi ini harus mampu menjadi penengah sebuah produk apakah layak secara bisnis maupun teknologi,†jelas Hendra.
7. Startup Founder
Memiliki gagasan baru dalam bentuk layanan/produk yang belum banyak dikenal orang dan memiliki manfaat besar bagi masyarakat, kemudian mewujudkannya jadi sebuah bisnis atau perusahaan itulah gambaran dari startup founder. Startup digital kini mulai digandrungi oleh anak muda, bahkan pemerintah Indonesia sangat mendukung hal ini melalui gerakan 1000 startup digital.
“Tidak hanya pemerintah, UBSI sebagai kampus digital pun turut serta mengembangkan jiwa startup pada mahasiswa. Melalui lembaga BSI Startup Center (BSC), UBSI mendoronga kreativitas mahasiswanya agar merintis dan mengembangkan startup dalam dunia digital dan teknologi informasi,†jelas Hendra.