Krjogja.com - JAKARTA - Pelaku ekonomi kreatif (ekraf) selama ini sering mengalami kesulitan dalam mengakses permodalan. Akses pembiayaan melalui Modal Ventura bisa menjadi solusi alternatif bagi pelaku ekraf.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pemanfaatan Modal Ventura sebagai sumber pembiayaan bagi pelaku ekraf, dengan melaksanakan kegiatan Literasi Keuangan Digital. Kegiatan itu telah dilaksanakan di Jakarta, Senin (19/6/2023).
"Literasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM agar mereka dapat mengakses pembiayaan yaitu melalui Modal Ventura yang telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai alternatif pendanaan dalam mengembangkan usahanya," kata Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana, dalam keterangan pers yang diterima Krjogja, Rabu (21/6/2023).
Menurut Director of Lestari Pijar Foundation, Cynthia Krisanti, Modal Ventura mendapat investasi dari investor berupa high net worth individual, institusi finansial, korporasi, investment bank, dan bentuk institusi finansial lainnya. Pelaku usaha yang mendapat pendanaan dari Modal Ventura akan memberikan saham (ekuitas) kepada Modal Ventura.
"Modal Ventura akan mendukung dengan pelatihan dari pakar, mentorship, dan network untuk berkembang. Skema ini juga telah memiliki izin dari OJK," katanya.
Cynthia mencontohkan sejumlah usaha yang sudah berhasil mengembangkan usahanya bersama Modal Ventura, di antaranya Kopi Kenangan, Hypefast, dan Somethinc. "Tentunya diharapkan dari kegiatan ini bisa menjadi jalan untuk pelaku usaha dalam mengenal Modal Ventura," imbuhnya.
Ketua Pokja Modal Ventura dan Pembiayaan Spesifik Kemenparekraf, Ginda Arthur Manurung, mengatakan pihaknya tahun ini akan meluncurkan Program Indonesia Bisnis Start-up Matchmaking (IndoBisa) 2023. Program ini menjadi hub untuk mempertemukan para venture capital dan entrepreneur, meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pembiayaan, serta tempat untuk merealisasikan permodalan konvensional untuk ekonomi kreatif di bawah naungan Kemenparekraf.
Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah menambahkan, kegiatan literasi keuangan digital yang dilakukan Kemenparekraf memberikan gambaran dan wawasan pelaku usaha terkait pilihan alternatif pembiayaan melalui modal ventura. "Saat ini pilihan pembiayaan tersebut dilakukan melalui beberapa skema dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha untuk jangka waktu tertentu," ungkapnya. (Bro)
