YOGYA, KRJOGJA.com - Pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian Indonesia terguncang, mengalami penurunan hingga 5 persen. Jika durasi Covid-19 lebih dari tiga bulan maka pertumbuhan ekonomi bisa di kisaran 2,5 persen. Ini berdampak pada semakin menipisnya sumber daya alam, jika tidak melakukan penghematan dan eksplorasi secara bijak.
"Kondisi itu harus disikapi secara cerdas dan usaha yang riil pada tataran kehidupan kita sehari-hari. Edukasi dan penanaman pola hidup hemat dan budaya menabung atau berinvestasi harus diberikan kepada masyarakat sebagai respons atas pandemi Covid-19," kata Nany Noor Kurniyati SE MM MSc, Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM).
Menurut Nany, dalam prosesnya dapat dilakukan dengan menerapkan pengelolaan keuangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuannya. Itu mengingat sebagian kecil saja masyarakat Indonesia yang memiliki pengetahuan yang baik tentang keuangan.
"Masyarakat tidak perlu panik di tengah pandemi dan tidak perlu banyak berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah atau orang lain. Namun segera melakukan perubahan dan melihat peluang yang memungkinkan dapat menjadi sumber penghasilan," tuturnya.
Nany menambahkan, bagi sebagian masyarakat yang terkena PHK maupun dirumahkan dari tempat kerjanya, mereka dapat memanfaatkan ponselnya untuk berjualan secara 'online'. "Sederhananya, mulailah dari sekarang dengan melakukan perubahan pada perilaku manajemen keuangan, khususnya pengelolaan keuangan rumah tangga. Lakukan perencanaan, pengelolaan kebutuhan hidup dan keuangan secara bijak," pungkasnya.(Bro)