KRjogja.com - BANTUL - DIY terjadi inflasi year-on-year (yoy) sebesar 2,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,85 pada Juni 2024. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta sebesar 2,53 persen dengan IHK 106,88. Sementara Gunungkidul mengalami inflasi yoy sebesar 2,20 dengan IHK 105,01.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas ol DIY pada Juni 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS DIY ada di 2 kabupaten/kota, pada Juni 2024 terjadi inflasi yoy sebesar 2,35 persen, atau terjadi IHK dari 103,42 pada Juni 2023 menjadi 105,85 pada Juni 2024.
"Tingkat deflasi DIY month to month (mtm) pada Juni 2024 sebesar 0,25 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2024 sebesar 0,56 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.," kata Herum dikantornya Senin (1/7/2024).
Baca Juga: Buntut Meninggalnya Atlet China, Indonesia Dorong Perubahan Aturan Medis Masuk Lapangan
Herum menyampaikan Indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 5,32 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 1,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,37persen.Selanjutnya,.kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,07 persen; kelompok kesehatan 3,06 persen; kelompok transportasi 0,72 persen serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,61 persen.
"Kemudian kelompok pendidikan 1,71 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,28 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,25 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,26 persen," tambahnya.
Baca Juga: Israel - Lebanon Semakin Panas!
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada Juni 2024, antara lain beras, emas perhiasan, cabai merah, buncis, bawang putih, gula pasir, kelapa, uang kuliah akademi/perguruan tinggi, wortel, tarif kereta api, tomat, dan sigaret kretek mesin (SKM). "Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain.telur ayam ras, daging ayam ras, garam, angkutan udara, dan telepon selular," tandas Herum. (Ira)