Beda Koperasi di Indonesia dan Negara Maju

Photo Author
- Jumat, 27 Desember 2024 | 07:55 WIB
Pengamat Koperasi sekaligus Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Sudarsono Hardjosoekarto ditemui usai konferensi pers seruan Forkopi untuk rekonsiliasi Dekopin di Jakarta, Kamis (26/12/202 ( ANTARA/Muzdaffar Fauzan )
Pengamat Koperasi sekaligus Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Sudarsono Hardjosoekarto ditemui usai konferensi pers seruan Forkopi untuk rekonsiliasi Dekopin di Jakarta, Kamis (26/12/202 ( ANTARA/Muzdaffar Fauzan )

Krjogja.com - JAKARTA - Koperasi memiliki peran strategis dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen sesuai yang ditargetkan Presiden Prabowo.

Pengamat Koperasi sekaligus Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Sudarsono Hardjosoekarto menyatakan, apabila dibandingkan dengan kondisi perkoperasian di negara maju, peranan wadah yang dikelola masyarakat itu sangat besar, serta sudah masuk dalam fase yang lebih modern.

Ia mengatakan keberadaan koperasi di Jepang misalnya, badan usaha yang berazaskan aspirasi bersama tersebut mengambil peranan dalam memenuhi kebutuhan pangan, yakni di sektor pertanian, perikanan, pelayanan konsumen, serta koperasi usaha kecil.

"Di Jepang, koperasi sudah masuk pada era industrialisasi, era digitalisasi, dan sangat produktif," katanya, di Jakarta, Kamis (26/12/2024).

Baca Juga: Begini Pengakuan Penumpang Pesawat Korban Selamat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang Selmat

Dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo, dia menilai pemerintah menaruh perhatian besar dalam memajukan perkoperasian di Tanah Air. Sehingga hal tersebut bisa membantu mempercepat terwujudnya pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen.

"Sangat tepat apabila Pak Presiden mendorong peranan koperasi yang lebih tinggi," katanya seperti dilansir Antara.

Selain itu Sudarsono mengatakan perlu penguatan wadah yang menaungi seluruh koperasi yang ada di Indonesia, yakni melalui rekonsiliasi kepemimpinan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).

"Dekopin sangat penting, karena dengan adanya perpecahan Dekopin, itu justru menghambat," katanya.

Baca Juga: Kuda Hitam Itu Bernama Nottingham Forest

Sebelumnya, Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (Forkopi) mendorong persatuan (rekonsiliasi) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), sehingga bisa mendorong kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat.

Ketua Presidium Forkopi Andy Arslan Djunaid di Jakarta, Kamis, menyatakan dewan tersebut merupakan salah satu elemen penting dalam gerakan perkoperasian di Indonesia, yang bisa membantu mewujudkan kesejahteraan secara menyeluruh.

"Adanya perbedaan (kepemimpinan) ini tentu saja membuat gerakan dalam memajukan koperasi menjadi terhambat pada saat tantangan digital dan perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang terus berubah," ujarnya.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB
X