ekonomi

Daya Beli Petani Pedesaan DIY Naik Pada April 2023

Senin, 22 Mei 2023 | 12:30 WIB
Ilustrasi. (KR/dok)

Krjogja.com - YOGYA - Kemampuan daya beli petani di pedesaan atau Nilai Tukar Petani (NTP) DIY pada April 2023 sebesar 102,90 naik 0,74 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 102,14. NTP subsektor tanaman pangan 101,79, subsektor hortikultura 127,68; subsektor tanaman perkebunan rakyat 102,79; subsektor peternakan 97,46; dan subsektor perikanan 91,91.


“Daya tukar antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi ditambah konsumsi rumah tangga pada April 2023 naik sebesar 0,74 persen, dari 102,14 menjadi 102,90. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga yang diterima petani 0,76 persen, dan indeks harga yang dibayar petani naik lebih kecil 0,02 persen,” tutur Kepala BPS DIY Ir. Herum Fajarwati, M.M di Yogyakarta, Senin (22/5/2023).


Herum menyampaikan kenaikan indeks NTP gabungan pada bulan ini dipengaruhi naiknya tiga subsektor yaitu tanaman pangan 1,16 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,30 persen, dan peternakan 0,01 persen. Sedangkan dua subsektor turun, yaitu hortikultura sebesar 0,09 persen dan perikanan 0,11 persen.


[crosslink_1]


“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) DIY pada April 2023 tercatat 104,66, naik 0,61 persen dibanding bulan sebelumnya 104,02. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik 0,15 persen. Dua subsektor naik yaitu tanaman pangan 1,00 persen dan tanaman perkebunan rakyat 1,35 persen. Sedangkan tiga subsektor turun dialami hortikultura 0,05 persen, peternakan 0,17 persen, dan perikanan 0,17 persen,” paparnya.


Sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan di DIY pada April 2023, dikatakan Hweum secara umum mencapai 120,27 mengalami deflasi 0,06 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 120,35. Penurunan IHK dipengaruhi turunnya dua kelompok berupa Makanan, minuman, dan tembakau 0,25 persen, dan, Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya 0,32 persen.


[crosslink_2]


“Enam kelompok naik berupa Pakaian dan alas kaki sebesar 0,95 persen, Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,16 persen, Kesehatan 0,01 persen, Transportasi 0,18 persen, Penyediaan makanan dan minuman 0,28 persen, dan Perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,44 persen. Sedangkan subkelompok Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, Rekreasi, olahraga, dan budaya, dan Pendidikan tidak mengalami perubahan, selanjutnya.


Dari 34 provinsi yang dihitung NTP-nya, pada April 2023 sebanyak 18 provinsi naik, dan 16 provinsi turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Sumatera Selatan 1,50 persen, sedangkan kenaikan terendah sebesar 0,03 persen terjadi di Lampung. Riau mengalami penurunan NTP terbesar yaitu 2,42 persen, sedangkan penurunan terkecil terjadi di Kalimantan Barat sebesar 0,08 persen. (Ira)

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB