Krjogja.com - YOGYA - Nilai ekspor barang asal Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia Desember 2022 tercatat mencapai USD54,8 juta. Nilai ekspor tersebut mengalami kenaikan sebesar USD12,0 juta atau 28,04 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar USD42,8 juta.
Kepala BPS DIY Sugeng Arianto Msi menjelaskan ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar ke Amerika Serikat mencapai USD22,8 juta, Jepang sebesar USD5,1 juta dan Jerman sebesar USd3,4 juta. Total nilai ekspor Desember 2022 ke-11 (sebelas) negara mencapai US$42,4 juta atau naik USD9,1 juta (27,33 persen) dibanding November 2022. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya nilai ekspor ke sebagian negara tujuan utama.
"Amerika Serikat naik USD6,4 juta (39,02 persen), Jepang USD1,9 juta (59,38 persen), dan Inggris USD0,8 juta (57,14 persen). Secara kumulatif, nilai ekspor periode Januari-Desember 2022 mencapai USD583,3 juta atau meningkat 4,53 persen dibanding periode yang sama 2021," ungkap Sugeng.
BACA JUGA :
Begini, Cara Bayar Perpanjangan STNK Mobil dan Motor di Samsat
Banjir di Jalan Wonosari-Yogya, Lalulintas Macet
Pada periode tersebut, kata Sugeng Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD251,4 juta (43,10 persen), diikuti Jerman USD48,2 juta (8,26 persen), dan Jepang USD42,0 juta (7,20 persen). Dibandingkan Januari-Desember 2021, nilai ekspor 11 (sebelas) negara tujuan utama mengalami peningkatan sebesar 5,83 persen. Negara dengan persentase peningkatan terbesar adalah Vietnam sebesar 36,84 persen. Sebaliknya, Jepang menunjukkan penurunan terbesar yaitu 10,64 persen. Adapun, ekspor ke Uni Eropa pada Desember 2022 menunjukkan kenaikan sebesar US$3,4 juta (29,31 persen).
"Tiga besar negara tujuan ekspor adalah Jerman sebesar US$3,4 juta. Belanda sebesar USD2,5 juta dan Inggris USD2,2 juta. Sementara, selama periode Januari-Desember 2022 dibanding Januari-Desember 2021 ekspor ke Uni Eropa mengalami peningkatan sebesar 5,99 persen. Dilihat dari peranan, Uni Eropa mempunyai peran sebesar 27,00 persen terhadap
seluruh ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta.
Khusus ASEAN, tiga besar negara tujuan ekspor bulan Desember 2022 adalah Singapura dan Thailand masing-masing sebesar USD0,3 juta dan Vietnam sebesar USd0,2 juta. Selama Desember 2022, total nilai ekspor naik USD0,3 juta atau 33,33 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan nilai ekspor periode Januari-Desember 2022 menunjukkan kenaikan sebesar 15,25 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Singapura menunjukkan nilai ekspor turun sebesar 8,89 persen. Sebaliknya, Thailand mengalami kenaikan sebesar 7,69 persen. Sementara Vietnam menunjukkan nilai naik 36,84 persen. Sedangkan ekspor ke ASEAN hanya berperan sebesar 2,33 persen dari seluruh ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tiga besar komoditas utama ekspor dari Daerah Istimewa Yogyakarta bulan Desember 2022 adalah pakaian jadi bukan rajutan mencapai US$23,3 Juta; barang-barang rajutan USD6,4 juta; dan perabot, penerangan rumah USD5,2 juta. Nilai ekspor selama Desember 2022 terhadap November 2022 menunjukkan peningkatan sebesar USD12,0 juta atau setara 28,04 persen. Peningkatan tersebut karena 7 (tujuh) komoditas utama naik nilai ekspornya. Peningkatan terbesar ekspor terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar USD6,5 juta (38,69 persen).
Selama periode Januari-Desember 2022, ekspor dari 10 (sepuluh) golongan barang HS 2 digit di atas memberikan kontribusi 91,21 persen terhadap total ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut tiga komoditas dengan kontribusi terbesar. (1) Pakaian jadi bukan rajutan sebesar 36,62 persen. (2) Perabot, penerangan rumah sebesar 11,67 persen. (3) Barangbarang rajutan sebesar 11,04 persen. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 (sepuluh) golongan barang HS 2 digit tersebut meningkat 7,87 persen terhadap periode yang sama 2021. (*)