ekonomi

Dukung Pemulihan Ekonomi, TPID DIY Kembangkan Smart Digital Farming

Kamis, 23 September 2021 | 14:47 WIB
Gubernur DIY Sultan HB X menerima TPID Award 2021 dari Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir. (ist)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY memiliki program strategis dan inovatif pengendalian hulu-hilir, inflasi terjaga atau Ulir Siaga guna penanganan gejolak harga dengan metode preventif, melalui optimalisasi tata niaga dalam rantai pasok yang terstruktur serta terintegrasi dari hulu-hilir. Program unggulan Ulir Siaga yaitu inovasi digitalisasi dari sisi hulu untuk meningkatkan produksi, dan penguatan hilir untuk perluasan jangkauan distribusi dan pemasaran.

"Pengendalian dari sisi hulu ke hilir ini ditujukan untuk mendorong sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif dengan cara peningkatan produktivitas produsen dan memperkuat sektor UMKM. Dengan adanya peningkatan nilai tambah di sektor pertanian melalui smart digital farming, diharapkan memberikan kontribusi yang semakin besar dalam menggerakan mesin pertumbuhan ekonomi,"  ujar Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dalam Rapat Koordinasi Daerah TPID DIY di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Rabu (22/9/2021).

Sultan menekankan terdapat beberapa hal sebagai faktor pendukung agar ekonomi tumbuh produktif berupa sinergi dan kolaborasi lintas instansi dan peningkatan kompetensi digital pelaku usaha tani. Selanjutnya penguatan kelembagaan petani, optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian, pendampingan intensif sesuai karakteristik usaha tani hingga perluasan akses pasar secara digital.

" Inflasi bukan semata-mata untuk mencapai inflasi yang rendah tetapi harus dirasakan untuk kemakmuran rakyat di daerahnya. optimalisasi digitalisasi dalam mendukung pengendalian inflasi perlu terus diperluas, khususnya optimalisasi digitalisasi pertanian baik sisi hulu maupun hilir dapat terus dikembangkan dan diperluas penyerapannya," terang Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan RI Iskandar Simorangkir.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Hilman Tisnawan menuturkan teknologi digitalisasi membawa peluang sekaligus tantangan. Penerapan digitalisasi di sisi hulu mampu meningkatkan produksi secara signifikan. Sementara itu digitalisasi di sisi hilir juga mampu memperluas jangkauan pasar.

" Namun masih terdapat gap kapabilitas, di mana belum semua pihak mampu menerapkan teknologi digitalisasi secara merata. Oleh karena itu, saya memandang penting bagi TPID DIY untuk tidak hanya mendorong penerapan teknologi digitalisasi, namun sekaligus memastikan tidak ada pihak yang tertinggal dalam implementasi digitalisasi tersebut," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan penyampaian piagam TPID Award 2020 kepada Gubernur DIY di ikut Penandatanganan Kerja antara Pemda DIY dan BI tentang Pendataan Pengembagan Sistem Ekonomi Hub (pusat) dan Pengembangan Sektor Riil Perekonomian DIY. Selain itu, penyerahan secara simbolis Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada pelaku usaha pertanian kepada empat Kelompok Tani dari Bantul dan Sleman. (Ira)

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB