YOGYA, KRJOGJA.com - Perkembangan nilai ekspor DIY sebesar USD 39,0 juta atau turun 14,29 persen selama Januari 2021 dibanding bulan sebelumnya. Sebaliknya, nilai impor di DIY sebesar USD 15,3 juta atau naik 25,41 persen.
"Nilai ekspor DIY Januari 2021 mencapai USD 39,0 juta atau turun 14,29 persen dibanding ekspor Desember 2020. Sebaliknya, nilai tersebut naik 1,04 persen dibanding Januari 2020 yang mencapai USD 38,6 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto MSi di Yogyakarta, Rabu (3/3/2021).
Sugeng mengatakan secara umum, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY adalah Amerika Serikat (AS), Jepang dan Jerman. Ekspor terbesar Januari 2021 dikirim ke AS yaitu USD 12,3 juta. Disusul Jepang dan Jerman masing-masing sebesar USD 4,5 juta. Selama Januari 2021 kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 54,62 persen.
"Ekspor ke Uni Eropa pada Januari 2021 menunjukkan penurunan sebesar USD 1,7 juta atau 12,14 persen. Tiga besar negara tujuan ekspor adalah Jerman USD 4,5 juta, Belanda USD 2,7 juta dan Perancis USD 1,4 juta. Sementara, dibanding Januari 2020 ekspor ke Uni Eropa menunjukkan nilai sama yaitu USD 12,3 juta. Dilihat dari peranan, Uni Eropa mempunyai peran sebesar 31,54 persen terhadap seluruh ekspor," terangnya.
Khusus ASEAN, Sugeng menegaskan tiga besar negara tujuan ekspor Januari 2021 adalah Singapura dengan nilai USD 0,5 juta, Vietnam USD 0,3 juta dan Thailand USD 0,2 juta. Selama Januari 2021, nilai ekspor naik USD 0,2 juta (22,22 persen) dibanding Desember 2020. Sedangkan, nilai ekspor Januari 2021 turun 26,67 persen dibanding periode sama 2020. Singapura menunjukkan nilai ekspor turun sebesar 44,44 persen. Ekspor ke ASEAN hanya berperan sebesar 2,82 persen dari seluruh ekspor DIY.
"Pakaian Jadi Bukan Rajutan (62), Perabot, Penerangan Rumah (94) dan Barang-barang Rajutan (61) merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi di DIY pada Januari 2021. Masing-masing sebesar USD 12,8 juta, USD 6,3 juta dan USD 3,5 juta," jelasnya.
Nilai ekspor menurut sektor yang terdiri dari pertanian dan industri pengolahan pada Januari 2021 masing-masing USD 0,3 juta dan USD 38,7 juta. Sementara itu pada Desember 2020 nilai ekspor masing-masing sektor tersebut mencapai USD 0,2 juta dan USD 45,3 juta. Peran ekspor sektor industri pengolahan sangat dominan dengan memberikan kontribusi 99,23 persen terhadap total ekspor DIY pada Januari 2021.
"Nilai impor DIY pada Januari 2021 mencapai 15,3 juta atau naik 25,41 persen dibanding Desember 2020. Demikian juga, nilai impor tersebut naik 68,13 persen dibanding periode yang sama 2020," tandas Sugeng.
Negara pemasok barang impor terbesar Januari 2021 adalah China dengan nilai USD 4,8 juta disusul AS USD 4,6 juta dan Hongkong USD 2,2 juta. Lokomotif dan Peralatan Kereta Api (86) Filamen Buatan (54) dan Kapas Gumpalan, Tali (56) merupakan tiga besar kelompok komoditas impor pada Januari 2021 masing-masing sebesar USD 4,6 juta, USD 2,1 juta dan USD 1,4 juta. (Ira)