YOGYA, KRJOGJA.com - Aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di DIY mengalami penurunan signifikan akibat dampak pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu hingga 2021. Untuk itu, pelaku UMKM DIY harus menyiapkan strategi agar usahanya tetap bertahan antara lain pemanfaatan teknologi khususnya dalam pemasaran dalam jaringan (daring), melakukan inovasi produk yang dibutuhkan masyarakat di masa pandemi, bekerjasama dengan pihak penyedia jasa transportasi online serta membangun dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Ketua Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikindo) DIY M Faisol mengatakan kondisi pelaku UMKM di DIY mengalami tekanan yang sangat signifikan akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir. Pelaku UMKM di DIY tersebut ada yang mampu bertahan, namun banyak pula yang akhirnya tidak mampu bertahan alias gulung tikar.
"Ada tiga hal yang perlu diperhatikan pelaku UMKM yaitu strategi pemasaran, pengelolaan keuangan dan branding produk. Ketiga hal tersebut harus benar-benar dipikirkan pelaku UMKM di DIY agar mampu bertahan menghadapi kondisi perekonomian yang masih tidak menentu di tengah pandemi Covid-19 saat ini," katanya dalam Webinar Milad Bank BPD Syariah ke-14 bertema UMKM Tetap Tumbuh di Masa Pandemi, Selasa (16/2/2021).
Faisol menyampaikan strategi UMKM di DIY agar mampu bertahan di masa pandemi ini adalah harus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada. Pelaku UMKM di DIY sudah harus melek digital terutama untuk memperluas pasar dan mempromosikan produknya lebih luas dengan memanfaatkan media sosial maupun marketplace.
"Pelaku usaha termasuk UMKM di DIY harus melek teknologi terutama di masa pandemi ini. Mereka dituntut harus menyesuaikan diri mulai merubah dari yang sebelumnya serba konvensional atau offline ke online dengan memanfaatkan mulai dari produksi, pengemasan, pemasaran dan sebagainya," tandasnya.
Selanjutnya, Faisol menambahkan pelaku UMKM di DIY harus bekerjasama sama dengan pihak penyedia jasa transportasi online. Kerjasama tersebut sangat menguntungkan bagi UMKM karena membantu memperluas dan mempermudah pemasaran ataupun distribusi produknya, khususnya bagi UMKM kuliner yang layanan pesan antarnya berkembang pesat saat ini.
"Pelaku UMKM di DIY juga harus melakukan inovasi produk yang dibutuhkan masyarakat saat masa pandemi. Mereka harus bisa membaca keinginan pasar saat ini, semisal kebutuhan masker, handsanitizer dan sebagainya lalu mengambil peluang tersebut dengan melakukan inovasi dan kreativitas. Tidak kalah pentingnya, UMKM juga harus membangun dan meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan produk yang berkualitas," imbuhnya. (Ira)