Baca Juga: Bawaslu Banyumas Tertibkan Alat Peraga Kampanye Caleg
ESG mendorong perusahan untuk bertanggung jawab dalam setiap aktivitas bisnisnya sehingga selaras dengan keberlangsungan 3 kriteria tersebut.
Perusahaan yang menerapkan prinsip ESG wajib untuk melakukan implementasi terhadap prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial serta tata kelola yang sesuai.
Ririek Adriansyah menjelaskan, keberlangsungan aspek ESG kini memang semakin penting dan diperlukan. Sustainable dipandang penting bagi perusahaan agar dapat mewariskan kondisi lingkungan yang lebih baik kepada generasi masa depan.
“ESG ini menjadi sangat penting bagi kita, bukan hanya sekadar karena kita wajib melakukan dan wajib melaporkan setiap tahun, tapi juga kita menyadari bahwa ESG ini akan mendorong sustainability," ujarnya.
"Banyak pelanggan kita yang sudah mulai aware juga. Apalagi pengguna Data Center, itu sudah mulai beberapa itu mensyaratkan ESG. Pemegang saham kita terutama perusahaan asing juga sudah menuntut itu. Dan juga kita yakini ESG ini menjadi value creater juga bagi kita. Karena itu menjadi kewajiban kita untuk menerapkan ini secara sistematis terukur pada roadmap yang kita siapkan, tidak hanya bagi Telkom tapi juga bagi seluruh anak usaha Telkom yang ada di grup Telkom ini,” imbuh Ririek.
Baca Juga: Muhammadiyah Canangkan Gerakan Infak Pendidikan di Milad ke-11
Ririek menyebutkan, dalam usaha pelestarian lingkungan, pihaknya sendiri sudah memulai langkah awal terkait rencana pergantian penggunaan sumber energi.
“Kita sudah mulai berbicara dengan PLN dan Pertamina bahwa data center kita itu, kita kalau mereka bisa mensuplai, kita akan pakai energi yang renewable kalau ada,” kata Ririek.
Kontribusi di bidang sosial pun dikatakan Ririek sudak cukup aktif diberikan kepada masyarakat sekitar. Dalam hal ini, tidak hanya oleh Telkom tapi juga oleh anak perusahaan di bawah grup Telkom Indonesia.
Telkomsel ketika pas pandemi kemarin menjadi salah satu yang mungkin paling besar kontribusinya ketika mengadakan program belajar jarak jauh.
"Waktu itu karena pandemi sekolah dari rumah dan masyarakat kita ini kan banyak yang di daerah yang tidak punya alokasi budget rumah tangga untuk beli kuota. Sehingga ketika mereka harus membeli kuota untuk memakai gadget itu kita ikut mensupport. waktu itu dengan cara adalah kita subsidi, kita beri diskon. Biar mereka bisa tetap belajar di tengah tengah pandemi,” jelas Ririek.
Ririek mengatakan, ke depan pihaknya pun akan terus melakukan berbagai upaya terkait implementasi prinsip ESG ini. Bersama dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya.(*)