ekonomi

Tonggak Sejarah Baru Energi Hijau: Dari Minyak Jelantah, Pertamina SAF Produksi Kilang Pertamina di Cilacap Telah Mengangkasa

Jumat, 22 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Dari Minyak Jelantah, Pertamina SAF Produksi Kilang Pertamina di Cilacap Telah Mengangkasa (Foto: Istimewa)

Krjogja.com - JAKARTA - Catatan sejarah baru energi hijau dan berkelanjutan terukir di industri penerbangan nasional.

Hal ini ditandai dengan mengangkasanya produk BioAvtur berbahan baku minyak jelantah yang diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dalam acara Special Flight Pertamina Sustainable Aviation Fuel.

Acara ceremonial ini dilanjutkan dengan penerbangan komersial perdana maskapai Pelita Air menggunakan PertaminaSAF dengan rute Jakarta-Denpasar (20/08).

Pertamina Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) yang dipergunakan dalam penerbangan tersebut diolah dari bahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, mengatakan penerbangan ini bukan sekadar perjalanan udara biasa, melainkan tanda transisi energi yang semakin nyata di Indonesia.

Baca Juga: Di BB Labkesmas Yogyakarta Setiap Peringatan HUT Kemerdekaan Pegawai Wajib Donor Darah

“PertaminaSAF adalah sebuah langkah besar dalam dunia aviasi di Indonesia. Penerbangan spesial ini sekaligus menjadi bukti kalau KPI bisa menjadi pelopor energi hijau di Indonesia. Produk ini membuktikan bahwa kita memiliki kapabilitas dalam memproduksi produk bahan bakar pesawat masa depan,” ungkap Taufik.

Ia menambahkan, PertaminaSAF merupakan produk berkualitas dan ramah lingkungan yang diproduksi oleh salah satu unit operasi KPI, yakni Kilang Cilacap.

Produk ini telah melewati serangkaian pengujian kualitas yang ketat di laboratorium KPI Unit Cilacap dan juga di laboratorium eksternal independen Lemigas.

"Ke depan, PertaminaSAF juga akan diujicobakan untuk diproduksi di Kilang Dumai dan Kilang Balongan," tambah Taufik.

Baca Juga: Kopitiam Ama di Kudus: Kafe Khas Kopi Tarik, Rumah Kedua Mahasiswa Kuliah Sambil Bekerja

Produksi Pertamina SAF dilakukan dengan teknologi co-processing, menggunakan Katalis Merah Putih buatan anak bangsa. Hasilnya, PertaminaSAF dinyatakan memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091.

Menurut Taufik, kualitas PertaminaSAF tidak kalah jika dibandingkan dengan produk serupa yang digunakan di negara lain. PertaminaSAF merupakan upaya konkret dalam percepatan pengurangan emisi karbon sebab kandungan karbon di dalamnya lebih rendah 81% dibanding avtur berbahan fosil.

"PertaminaSAF adalah bioavtur sustainable pertama yang memiliki sertifikat internasional sustainability ISCC CORSIA berbahan baku campuran UCO atau minyak jelantah yang diproduksi di Indonesia," kata Taufik.

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB