Mendidik Diri dan Keluarga

Photo Author
- Rabu, 13 April 2022 | 07:10 WIB
Prof Dr Dra Hj Binti Maunah MPdI, Dekan FTIK UIN Sayyid Ali RahmatullahTulungagung dan Pengasuh PP Ulul Albab Balirejo Yogyakarta.
Prof Dr Dra Hj Binti Maunah MPdI, Dekan FTIK UIN Sayyid Ali RahmatullahTulungagung dan Pengasuh PP Ulul Albab Balirejo Yogyakarta.

RAMADAN menjadi momentum yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Para ulama menyebut Ramadan sebagai syahrut tarbiyah, karena begitu banyak hikmah nilai-nilai pendidikan yang dikandungnya.

Allah SWT berfirman di dalam Alquran surat Tahrim ayat 6 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” Ali bin Abi Thalib memaknai “peliharalah dirimu dan keluargamu” yaitu “didiklah mereka dan ajarkan ilmu kepada mereka (addibhum wa ‘allimhum)”.

Di bulan syahrut tarbiyah ini, tentu menjadi momentum sangat baik dalam mendidik diri dan keluarga, sebagaimana amanah dari surat Tahrim ayat 6 agar kita dan keluarga terhindar dari api neraka. Di bulan Ramadan ini, kita harus bisa mendidik diri kita untuk berprilaku sabar, yaitu bersabar dalam mengerjakan ketaatan dan bersabar dalam menahan makan dan minum, serta bersabar dalam menahan hawa nafsu.

Selain itu, kita mendidik lisan dan mengendalikannya. Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dan Hakim, menyebutkan Rasulullah bersabda, “puasa bukan hanya menahan makan dan minum saja. Puasa membuat orang menahan diri dari perkataan sia-sia dan kotor. Bila ada orang mencelamu atau berbuat usil, katakanlah kepadanya, "Aku sedang puasa". Dengan demikian, bila kita tidak dapat mengendalikan lisan saat berpuasa, puasa kita akan sia-sia.

Bulan Ramadan ini tidak hanya mendidik diri kita, tetapi juga mendidik keluarga kita dalam keharnomisan keluarga. Jika selama ini hubungan keluarga tidak harmonis atau kurang terbuka satu sama lain, maka bulan ini menjadi momen tepat untuk mengembalikan keharmonisan keluarga, salah satunya yaitu momen berbuka puasa. Momen ini memberi kesempatan kita untuk berbicara terbuka kepada keluarga. Saat menikmati hidangan buka puasa, kita bisa mulai sharing seputar hal-hal yang selama ini tidak pernah kita ungkapkan kepada keluarga.

Kemudian, di bulan ini juga, kita dapat mengajarkan kebaikan dalam keluarga, di mana Ramadan menjadi momen terbaik bagi keluarga untuk berkumpul, lebih-lebih bagi keluarga yang mempunyai kesibukan sangat padat. Dengan demikian, momen ini harus dimaksimalkan untuk mengajarkan kebaikan dalam keluarga. Terdapat hadis mengenai keutamaan bulan Ramadan yang diriwayatkan Muslim, “setiap amalan kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.

Allah SWT berfirman (yang artinya) "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku”. Dengan demikian, jika kita dapat mendidik diri dan keluarga di bulan Ramadan sebagai syahrut tarbiyah, maka kita dan keluarga akan terhidar dari api neraka. Wallahu‘alam bishawab. (Prof Dr Dra Hj Binti Maunah MPdI, Dekan FTIK UIN Sayyid Ali RahmatullahTulungagung dan Pengasuh PP Ulul Albab Balirejo Yogyakarta)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Awal Bulan Syawal Kenapa Kita Bertakbir?

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:50 WIB

11 Negara Ini Rayakan Idul Fitri 2025 Hari Ini

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:10 WIB

Sinergi 3 Masjid Kuatkan Umat

Selasa, 18 Maret 2025 | 22:55 WIB

Ini 5 Kategori Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Jumat, 7 Maret 2025 | 19:50 WIB

Nih Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:59 WIB

Awal Ramadan 2025 di 8 Negara Ini Mulai 2 Maret

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:23 WIB
X