hikmah-ramadhan

Lailatul Qadr

Senin, 4 Juni 2018 | 08:30 WIB

KITA harus bersyukur kembali dipertemukan dengan Ramadan di tahun ini. Banyak di antara saudara, teman, handai taulan yang masih bersama kita di Ramadan tahun lalu namun di tahun ini mereka sudah tidak bersama-sama kita lagi.

Nabi SAW bersabda: Shalawaatul khmasu wal jumu'atu ilal jumu'ati wa ramadhaanu ila ramadhaana mukaffiraatu maa baynahunna idzaj tanabal kabaa'ira (Antara salat yang lima waktu, antara Jumat yang satu dan Jumat berikutnya, antara Ramadan yang satu dan Ramadan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar).

Di antara keistimewaan bulan Ramadan adalah, di salah satu malamnya ada malam al-qadr (lailatul qadr). Satu malam yang bahkan lebih utama daripada (waktu) seribu bulan. Nabi SAW bersabda: Man qooma layalatal qadri 'iimaanan wahtisaaban ghufiralahu maa takoddama min zambih (Barang siapa melaksanakan salat pada lailatul qadr karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni)." (HR Bukhari:1901).  

Banyak yang mungkin bertanya, kapan sesungguhnya lailatul qadr itu. Nabi SAW memerintahkan kita untuk mencarinya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Nabi SAW bersabda: "Taharraw laylatalqadri fil 'asyri awakhiri min Ramadhan (Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan ramadhan)." (HR Bukhari). Maka, bagi mereka yang rindu ingin berjumpa dengan lailatul qadr, ibadah sepuluh malam terakhirnya akan terus dipacu dan ditingkatkan. Mengurangi aktivitas yang sia-sia, yang bisa membuat badan lelah sehingga surut dari mengidupkan waktu malamnya.  

Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan itu ada malam yang ganjil dan ada malam yang genap. Nabi SAW mengabarkan kepada kita, bahwa lailatul qadr itu terjadi pada malam yang ganjil. Tentu dengan pengetahuan ini, Allah SWT memberi kemudahan bagi kita untuk bisa menemukannya dan berdoa sebaik-baiknya di malam tersebut. Nabi SAW bersabda: Taharraw laylatal qadri fil witri minal 'asri 'awakhiri min ramadhan (carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan). Semoga Allah SWT meng-ijabahi seluruh doa kita di Ramadhan tahun ini.

Apakah ada tanda-tanda lailatul qadr? Pertanyaan ini sering muncul di begitu banyak pengajian. Nabi SAW bersabda: "Laylatul qadri laylatul samhatun tholakatun laa haaratan wa laa baaridatan tushbihu syamsu shobiihatuhaa dho'ifatun hamra' (Lailatul qadr adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan Nampak kemerah-merahan)." (HR Ath Thoyalisi).

Lailatul qadr itu adalah sebuah malam yang sangat nyaman, sehingga banyak yang kemudian malah lupa dan terlelap sehingga setiap tahunnya hanya sedikit saja orang yang sungguh-sungguh terjaga di malam itu. Wallahu a'lamu bishawwab. (Ustadz Iip Wijayanto, dai muda di Yogya)

Tags

Terkini

Awal Bulan Syawal Kenapa Kita Bertakbir?

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:50 WIB

11 Negara Ini Rayakan Idul Fitri 2025 Hari Ini

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:10 WIB

Sinergi 3 Masjid Kuatkan Umat

Selasa, 18 Maret 2025 | 22:55 WIB

Ini 5 Kategori Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Jumat, 7 Maret 2025 | 19:50 WIB

Nih Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:59 WIB

Awal Ramadan 2025 di 8 Negara Ini Mulai 2 Maret

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:23 WIB