MENDAKI gunung akhir-akhir ini diminati oleh banyak orang, bukan tanpa sebab karena mendaki gunung salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan. Perjalanan panjang dan melelahkan akan terbayar semua oleh pemandangan indah yang didapatkan ketika berada di puncak ataupun selama perjalanan.Â
Namun dibalik tingginya minat pendakian ternyata tidak sedikit juga pendaki yang kurang memperhatikan prosedur yang aman. Akibatnya banyak pendaki yang mendapatkan cedera, tersesat, hingga meninggal dunia karena hipotermia atau jatuh kejurang.
Bagi sebagian orang khususunya pecinta alam, mendaki gunung bisa jadi tak hanya sekadar kegiatan ekstrem tetapi juga salah satu cara untuk menyatu dengan alam. Keadaan alam yang tidak bisa ditebak menjadi halangan tersendiri bagi pendaki, apalagi masuk musim penghujan seperti sekarang.
Mendaki ketika musim hujan memang akan terasa lebih menantang, karena cuaca yang semakin dingin dan hujan yang membuat jalur pendakian menjadi licin dan bertambah sulit.Â
Menurut Yanuar Dwi Ariani salah satu anggota Mahasiswa Pecinta Alam UIN SUKA (MAPALASKA) bagi para pendaki yang hendak yang hendak mendaki gunung ketika musim hujan, sebaiknya mempertimbangkannya matang-matang. Perempuan yang akrab disapa Ririn ini memberikan alasan untuk mempertimbankan secara matang dan mengukur kekutan fisik sendiri, sebab resiko yang dihadapi ketika mendaki saat musim hujan akan lebih besar.
"Kalau di alam kita engga bisa nentuin cuaca yang kita mau, kita cuma bisa mempertahankan tubuh kita supaya kuat saat berada di alam,†terangnya.Â
Ririn memberikan beberapa tips bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian ketika musim hujan, berikut beberpa tips yang diberikan:
