Sambut Ramadan, Kaum Difabel 'Unjuk Gigi' Kemampuan Bermusik

Photo Author
- Senin, 21 Mei 2018 | 11:44 WIB

YOGYA, KRJOGJA.COM - Ramadan 1439 H telah tiba, berbagai lapisan masyarakat menyelenggarakan kegiatan untuk menyambut hadirnya bulan suci. Tidak terkecuali bagi kaum difabel, siswa-siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Bina Anggita itu menampilkan talenta-talenta hebatnya dalam pentas seni Nuansa Ramadan Disability Nurani 'Bersama Tak Perlu Sama' untuk menyongsong datangnya ramadhan.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan komunitas Public Relations Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Synergy Putih ini kaum difabel pun menunjukkan kehebatan dengan memainkan gamelan. Alunan musik yang dihasilkan mampu membuat seluruh penonton takjub, tepuk tangan meriah tak henti-hentinya diberikan oleh penonton.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran serta pemikiran masyarakat Indonesia bahwa masih banyak kegiatan positif yang dibutuhkan untuk mengisi upaya pengembangan sosial. Salah satu upayanya yaitu mengurangi tingkat kesenjangan sosial antara kaum disabilitas dengan masyarakat umum," tutur ketua panitia Muhammad Adly kepada KRjogja.com usai pertunjukkan, Minggu (20/05/2018) malam.

Selain itu, permainan saxophone oleh siswa-siswa menengah kejuruan di Yogyakarta dan pertunjukkan musik serta pembacaan puisi oleh mahasiswa UAD membuat suasana semakin meriah. Bahkan, ratusan penonton yang hadir dari kalangan komunitas difabel dan masyarakat umum memadati lokasi hingga ujung acara.

Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Haryo Yudho Hadiningrat yang turut menyaksikan pementasan pun memberikan apresiasi kepada para penampil dan juga panitia penyelenggara.

"Saya sangat bangga dan mengapresiasi kegiatan ini, karena melalui Nuansa Ramadhan Disability mencerminkan bahwa para generasi muda telah memikirkan upaya untuk meningkatkan kesetaraan antara penyandang disabilitas dengan masyarakat luas di tengah arus perkembangan zaman dalam momentum bulan puasa,” ujarnya.

Pada kegiatan ini terselenggara pula screning kesehatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk warga sekitar dan siswa-siswi disabilitas.

 

Humas RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Eka Budy Santoso mengungkapkan, dukungan ini merupakan komitmen pihaknya sebagai pelayan umat bergerak dibidang kesehatan sebagai wujud rasa empati dan juga upaya dalam menjadikan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dikalangan kaum disabilitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB
X