BELUM lama saya memberi pembekalan seorang karyawan baru di sebuah perusahaan besar. Pak Direktur ingin memberi peluang mengembangkan kemampuannya agar bisa menjadi manajer bahkan asisten yang benar - benar mampu menjadi tangan kanannya. Wow. Pemberdayaan yang terbuka bagi siapa saja yang memiliki bakat dan minat untuk dikembangkan.
Sebelum saya memberikan arahan, saya tanyakan kepadanya, selama 6 hari bekerja di perusahaan ini apa saja yang dia lihat, dia perhatikan dan apa pendapatnya ? Wuiiih. Benar - benar tak terduga !
Ia menceritakan semua yang telah dilakukan dan diamati. Jawabanya benar - benar membuat saya kagum. Dia sudah berkenalan dengan karyawan lama dari beberapa divisi dan unit kerja. Di bagian dimana dia ditempatkan, ia memberikan pendapatnya bahwa Si A sangat proaktif, si B agak lamban dan terkesan lebih pasif.
Bahwa Supervisornya sangat cerdas, menguasai semua produk dan permasalahan. Sangat bagus dalam melayani customer. Hanya sayangnya, semua dilakukannya sendiri dan tidak mendelegasikan kepada timnya. Sibuk bekerja sendiri..... Kemudian ia bertanya dengan suara lirih, takut salah : Alangkah bagusnya kalau anak buah bisa diajarkan juga apa yang dikuasainya ya, Bu?
Wow hebrink deh karyawan baru ini. Termasuk smart ! Memiliki keberanian menyampaikan pendapat. Semoga memiliki etos kerja tinggi dan semangat pembelajar sepanjang masa. Itulah syarat untuk menjadi seorang leader.
Tanpa etos kerja tinggi dan pengetahuan/kecakapan yang lebih, tak mungkin seorang pemimpin dihormati & dihargai anak buahnya. Mengapa ? Karena seorang pemimpin ideal perlu memenuhi 3 kriteria ini , yaitu:
1. DIHORMATI. Memiliki kelebihan dari yang dipimpin, bijaksana, menjadi teladan, berwibawa.
2. DIHARGAI. Memiliki pribadi yang beretika, termasuk sikap yang santun. Mampu menghargai anak buah, menghormati hak-haknya. Mengenal secara baik dan memberi penghargaan selain teguran.