Krjogja.com - YOGYA - Generasi muda, terutama mahasiswa perlu mempersiapkan dirinya untuk menata karir di masa depan. Di samping itu, kemajuan teknologi yang semakin pesat telah mengubah proses bisnis perusahaan menjadi lebih mudah.
Hal ini juga termasuk pada perubahan prospek kerja yang paling dibutuhkan oleh perusahaan saat ini, baik itu perusahaan rintisan (start up) maupun perusahaan besar dan tersohor.
Bidang yang menjadi salah satu peluang karir terbesar di berbagai sektor perusahaan yaitu programming atau pemrograman. Ini dapat ditandai dengan semakin banyaknya sektor yang memanfaatkan digitalisasi pada setiap proses bisnisnya, bahkan banyak perusahaan yang sudah menerapkan outsourcing untuk kebutuhan proyeknya.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangannya pun tidak kalah besar jika dibandingkan dengan peluang yang sama besarnya. Apa sajakah tantangan yang dihadapi?
Ini dia tantangan untuk mahasiswa dalam menata karir di programming
Menurut Devika, Ast. Project Manager di Coding Collective pada webinar bertajuk “Future Career Plans” yang diselenggarakan oleh GDSC Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, mengatakan bahwa mahasiswa bisa membentuk passion mereka dengan memanfaatkan jurusan yang diambil dan fokuskan sesuai passion yang berkaitan dengan jurusan.
Selain itu, mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar dari perkuliahan saja, tetapi harus terbuka untuk ilmu baru di bidang teknologi karena perkembangan teknologi juga harus dibarengi dengan update pengetahuan baru.
Di dunia pekerjaan, programming akan menjadi salah satu pekerjaan yang memiliki banyak suka dan dukanya. Berdasarkan pengalaman Devika, bug sudah menjadi makanan sehari-hari yang harus segera dicari solusinya.
Disamping menyelesaikan proyek, juga harus meluangkan banyak waktu untuk update pengetahuan seiring dengan perkembangan teknologi. Tetapi programming ternyata banyak membantu Devika untuk mempertahankan daya ingat dan motivasi belajarnya karena banyak hal baru yang bisa membuka pikirannya secara lebih mendalam.
“Tapi, kalau dibandingkan dengan anak-anak di era saya, cara bekerja anak jaman now itu cenderung lebih manja ketika didorong untuk mengerjakan satu pekerjaan penting, seperti terlalu banyak berkeluh kesah. Jika di-push untuk satu pekerjaan, ya kerjakan semaksimal mungkin. Walaupun tetap jangan mau jika disuruh bekerja overtime tanpa tambahan fee yang jelas, tapi ya jangan manja juga.” Ucap Devika ketika bercerita perihal bagaimana perilaku generasi Z dalam pekerjaannya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi psikis setiap pekerja sangat mempengaruhi produktivitas dan kompetensinya, sehingga sifat manja ini harus segera ditepis agar tidak mengganggu produktivitas individu.
Bagaimana menumbuhkan semangat belajar dan bekerja?
Di dunia programming, mahasiswa perlu mempertahankan motivasi sehingga proses belajar tetap maksimal dan seluruh materi dapat diterima dengan baik.
Devika mengungkapkan akan ada beberapa kesulitan yang dihadapi mahasiswa selama belajar dan berkarir di bidang programming, diantaranya ketika diminta mengerjakan proyek dengan bahasa pemrograman yang belum dipahami, maka harus siap meluangkan waktu untuk belajar selama timeline yang diberikan juga cukup untuk pengerjaan proyek.
