Satu Suro Kembang Tujuh Rupa Banyak Dicari, Untuk Apa?

Photo Author
- Selasa, 11 September 2018 | 03:30 WIB

MENYAMBUT datangnya bulan Suro atau Muharram, banyak persiapan yang dilakukan terutama masyarakat Jawa. Berbagai ritual serta adat biasanya digelar pada awal bulan itu.

Menyambut datangnya bulan 1 Suro atau 1 Muhharram 1440 Hijriyah, beberapa warga mulai menyiapkan beberapa persiapan termasuk memburu bunga 7 rupa.

Bunga 7 rupa pada bulan Suro ini menjadi sesuatu yang penting, terutama pada perisapan malam 1 Suro. Pasalnya dimalam itu bagi warga yang memiliki benda pusaka berupa keris, tombak, atau sejenis benda pusaka lainya. Pemilik  mengelar ritual itu  dilengkapi dengan  wangi- wangian dari beberapa jenis bunga.

Bunga 7 rupa tersebut gabungan dari beberapa bunga diantaranya, mawar, gading merah, gading putih, kenanga, melati, kantil dan sedap malam.

Mereka para warga yang membeli bunga 7 rupa untuk menyambut malam satu Syuro guna membersihkan benda pusaka warisan leluhur. Jika tidak mengelar ritual jamas pusaka itu maka dikhawatirkan ada hal hal negatif yang ditimbulkan kepada keluarganya.

Satu suro sesungguhnya merupakan saat ketika masyarakat Jawa merayakan tahun baru. Dalam Islam, ini dikenal dengan tanggal satu Muharam. Berbeda dengan kebiasaan masyarakat modern, saat malam 1 Suro tiba, orang Jawa tidak menyambutnya dengan kemeriahan, melainkan dengan berbagai ritual sebagai bentuk introspeksi diri. Pada saat malam 1 Suro tiba, masyarakat Jawa umumnya melakukan ritual tirakatan, lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk), dan tuguran (merenung sambil berdoa). Sebagian orang bahkan memilih menyepi untuk bersemedi di tempat sakral seperti puncak gunung, tepi laut, pohon besar, atau di makam keramat.

Bagi orang Jawa, bulan Suro sebagai awal tahun Jawa diyakini sebagai bulan yang sakral atau suci. Ini adalah bulan yang tepat untuk merenung, tafakur, dan introspeksi untuk mendekatkan dengan Yang Maha Kuasa. Cara yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berintrospeksi adalah dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa nafsu.(*)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Suara Gamelan di Gunung Lawu, Pertanda Apa?

Jumat, 13 Juni 2025 | 12:45 WIB

Cocoklogi Prabowo soal Takdirnya Jadi Presiden ke-8 RI

Minggu, 16 Februari 2025 | 06:50 WIB

Mitos Menyeramkan Tentang Supermoon, Kamu Percaya?

Rabu, 2 Agustus 2023 | 11:50 WIB

Siluman Anjing Muncul Pertanda Pagebluk?

Kamis, 17 Desember 2020 | 22:21 WIB

Turuti Birahi Peri Penunggu Makam, Ini Jadinya..

Rabu, 28 Oktober 2020 | 22:10 WIB

Serem...Disuntik Dokter yang Sudah Meninggal

Rabu, 28 Oktober 2020 | 21:45 WIB
X