Krjogja.com - BALI - Taman Bung Karno di Buleleng Bali baru diresmikan 30 Maret 2021 lalu, setelah menjalani masa pembangunan selama enam tahun. Kawasan seluas 2 hektare itu sekarang menjadi ruang terbuka hijau (RTH) yang digunakan untuk warga masyarakat menggelar berbagai kegiatan.
Ada sebuah patung Bung Karno dengan tinggi 8 meter menjulang di bagian depan taman. Patung tersebut spesial karena ternyata dibuat oleh seniman asal Yogyakarta bernama Rita Irvanda.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, I Made Suwitra Yadnya mengatakan patung dari bahan logam itu dikreasi oleh seniman asal Bantul Yogyakarta. Proses perakitan dan pemasangan dilakukan di Bali, karena di lokasi tersebut belum banyak seniman yang mahir di bidang patung logam. "Memang ini ada keterkaitan dengan Jogja karena seniman yang membuat patung logam Bung Karno ini dari Jogja," ungkapnya ketika berbincang dengan wartawan DPRD DIY, Senin (3/7/2023).
Di Taman Bung Karno, masyarakat bisa melakukan berbagai hal seperti menggelar pentas seni, musik, teater, ataupun berolahraga seperti yoga, jogging hingga sekadar duduk-duduk. Pada akhir pekan taman ini semakin ramai, sore hingga malam untuk pentas sementara pagi hari dimanfaatkan untuk berolahraga.
"Ada kegiatan seni budaya berbagai jenis bisa dilakukan di sini. Melibatkan seluruh elemen di Buleleng. Ada perpustakaan yang khusus memuat Bung Karno. Ada air mancur yang menyala ketika malam. Taman ini aktif 24 jam, terbuka untuk umum dan gratis, bisa diakses siapa saja," sambung dia.
Di sisi lain, Pemkab Buleleng berusaha memberikan kesempatan UMKM untuk memasang produk serta karya seni unggulan masyarakat. Ada 9 kios yang bisa diakses masyarakat ataupun wisatawan yang berkunjung.
"Jadi Taman Bung Karno ini memang RTH yang bisa digunakan masyarakat siapa saja. Di satu sisi memberikan ruang masyarakat, di sisi lain mengenalkan lebih dekat Bung Karno, serta menanamkan nasionalisme dan ke-Indonesiaan," pungkasnya.
Sementara, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan Pemkab Buleleng memiliki semangat untuk terus menggaungkan semangat Soekarno melalui Taman Bung Karno yang dibangun dengan sangat megah. Hal tersebut bisa menjadi inspirasi Pemda DIY yang juga memiliki semangat Pancasila melalui Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
"Di Jogja kita jarang menemukan ruang terbuka hijau yang luas dan memiliki nilai kebangsaan luar biasa seperti di Buleleng ini. Ada Patung Bung Karno dengan relief yang menceritakan bagaimana keluarganya terbentuk, sampai beliau lahir. Ini punya nilai bagi Buleleng karena ibunda Bung Karno Ida Ayu Nyoman Rai Srimben dari sana. DIY harapan kami bisa membuat hal serupa, sebuah ruang yang bermanfaat untuk publik, bisa diakses bebas untuk berbagai kegiatan dan memiliki nilai kebangsaan," tandas Eko. (Fxh)