Krjogja.com - SLEMAN - PSS Sleman menerapkan teknologi sport science ketika sesi latihan dan pertandingan. Para pemain diketahui mengenakan rompi dari penyedia olahraga Catapult seperti yang dikenakan Timnas Mesir dan Wales.
Kartono Pramdhan, pelatih fisik tim PSS mengungkap alat dari Catapult terkoneksi dengan GPS atau satelit sehingga bisa membantu mengumpulkan informasi terkait proses latihan dan hasil latihan para pemain PSS.
Menurut Kartono, teknologi tersebut sudah menjadi kebutuhan tim sepak bola mulai dari benua Eropa hingga tim lokal di Indonesia.
“Menggunakan teknologi ini memberikan banyak manfaat, yakni melihat sejauh mana kondisi pemain kemudian mengetahui sejauh mana usaha atau effort pemain di setiap latihan. Hal ini sangat penting karena memberikan informasi kepada pelatih kondisi up date para pemainnya. Apalagi menjelang pertandingan, pelatih mengetahui pemain mana saja yang siap diturunkan,” ungkapnya, Jumat (16/6/2023).
Banyak parameter yang ditawarkan Catapult, namun PSS hanya menggunakan beberapa item saja seperti jarak tempuh pemain saat latihan dan pertandingan. Selain itu pelatih bisa mengetahui denyut nadi pemain berada di zona mana ketika beraktivitas sepakbola.
Dari laman website Catapult, alat tersebut sudah digunakan tim-tim seperti Timnas Mesir, Wales, klub Newcastle United dan Leeds United. Tak hanya itu, alat berupa rompi dengan chips itu juga digunakan banyak organisasi olahraga seperti basket, rugby, American Football hingga hoki.
Di Indonesia sendiri, penggunaan alat pengukur individu pemain bukan hal baru karena cukup banyak tim Liga 1 yang telah memanfaatkan bagian dari sport science ini. PSS sendiri baru musim ini menggunakan, namun beberapa pemain musim lalu sudah mengukur sendiri dengan jam tangan yang dikenakan saat berlatih. (Fxh)