Krjogja.com - YOGYA - Sejumlah pendekar Ikatan Keluarga Silat (IKS) Pro Patria, Rabu (10/5/2023) mendeklarasikan berdirinya Perguruan Bela Diri “Persaudaraan Bela Diri Pro Patria.” Deklarasi yang dilakukan di Yogyakarta tersebut bertepatan dengan hari kelahiran pendiri silat tersebut, Viktor Lie Kuang Hwa, pendekar yang lahir di Madiun.
Kendati dilahirkan di Madiun, IKS Pro Patria berkembang pesat di Yogyakarta. Perguruan silat yang didirikan pada 1970 tersebut, sejak 1980-an memiliki cabang di sejumlah perguruan tinggi Yogyarkarta. Anggota silat Pro Patria juga kerap mewakili kota Yogyakarta dalam berbagai turnamen wushu dan menyabet sejumlah medali.
Memiliki ribuan murid, sepeninggal guru besarnya, Vikto Lie Kuang Hwa -yang wafat pada 2012- perguruan itu menjadi “terpecah-pecah.” Upaya penyatuan perguruan ini, yang antara lain digagas para alumninya yang berasal dari IKS Yogyakarta gagal. Karena itulah para anggota Pro Patria “alumni Yogyakarta” kemudian mendeklarasikan berdirinya Persaudaraan Bela Diri Pro Patria ini.
[crosslink_1]
“Kami memilih frasa ”Persaudaraan Beladiri Pro Patria,” karena Persaudaraan Bela Diri Pro Patria ini bersifat inklusif terbuka dan terus menggenggam erat tali persuadaraan terhadap semua murid Koh Hwa yang berada di organisasi Pro Patria lainnya untuk bekerjasama atau bersinergi membesarkan nama Pro Patria baik melalui upaya mengembangkan unit wushu dan unit silat,” ujar Mudi Utomo, Ketua Majelis Tinggi Pengurus Pusat Persaudaraan Bela Diri Pro Patria saat mendeklarasikan perguruan silat tersebut.
Mudi Utomo sendiri, saat mahasiswa, pernah menjadi Ketua Pro Patria Cabang UGM. Mudi juga mengajak semua pihak, baik alumni IKS Pro Patria atau masyarakat pecinta olahraga beladiri, untuk bergabung dan bersama-sama mendalami serta mengembangkan ilmu beladiri Kungfu Pro Patria, juga menghayati spiritpersaudaraan dan cinta tanah air Indonesia yang diajarkan oleh Guru Besar Pro Patria Victor Lie Kuang Hwa. Pro Patria sendiri bermakna cinta tanah air.
“Kami terus berharap meskipun rumah tempat berlatih dan menjunjung tinggi ilmu beladiri Pro Patria berbeda-beda sebutan dan alamat, silaturahmi persaudaraan sesama murid almarhum Koh Hwa terus tetap terbina sepanjang masa,” kata Mudi.
Selain Mudi, tercatat sebagai Majelis Tinggi Persaudaraan Bela Diri Propatria adalah Sumyartono dan Nasrudin Irawàn. Dewan Pembina: Ponco Sutarto, Agus Sutrisno, Hasto Guratmolo, Kristiyan Nugroho, dan Zumrowi; Dewan Pembina: Dirgo Yuswo, Prakosa Hadi Takariyanto, Suraji, Agung Pribadi dan Sapto ulyono, serta Dewan Pengurus Pusat: M. Ali Said (Ketua), Boedhi Adhitya Bhakti, dan Farhan. (Obi)