Krjogja.com - JAKARTA - Pemerintah sudah menggodok usulan harga tiket masuk Candi Borobudur yang baru, baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Hingga saat ini, besaran harga tiket untuk wisatawan lokal di angka Rp100 ribu hingga Rp150 ribu, sedangkan wisatawan mancanegara akan dikenakan sekitar Rp500 ribu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan usulan kenaikan harga tiket itu berdasarkan data dan diskusi terbatas yang dilakukan pemerintah dan sejumlah pihak. Di samping, pihaknya juga membandingkannya dengan tarif masuk yang diberlakukan kawasan konservasi serupa di luar negeri.
"Mengacu Candi Angkor Wat di Siam Rep, (harganya) sekitar segitu, 30 - 37 dolar (AS), sekitar Rp500 ribu. Piramida itu bahkan sampai sejuta lebih, Rp1,2 juta," kata Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Senin (13/2/2023).
Ia menyebut, harga tiket masuk Candi Borobudur harus ditetapkan secara pas, khususnya untuk wisatawan mancanegara. Tidak sekadar menyebut angka, melainkan harus dilengkapi kajian yang mendasarinya dan data yang lengkap.
Sejauh ini, ia mengaku usulan harga baru sudah disetujui Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan. "Seandainya TWC (pengelola kawasan Borobudur) sudah siap meluncurkan, kita akan mintakan persetujuan dari Bapak Presiden untuk diujicobakan," sambung Sandi.
Sebagai salah satu destinasi super prioritas, Borobudur diminati oleh banyak wisatawan untuk dikunjungi. Meski begitu, berdasarkan kajian, kuota kunjungan akan dibatasi maksimal 1.000 hingga 1.200 wisatawan per hari. Hal itu untuk melindungi Candi Borobudur dari kerusakan dan kelebihan beban akibat melebihi daya tampungnya. Pengunjung juga akan diminta mengganti alas kaki dengan upanat.(*)