Intervensi Stunting, Menkes Budi Kebut 10 Ribu Puskesmas Punya USG

Photo Author
- Rabu, 25 Januari 2023 | 16:41 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Puskesmas Gilingan di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Puskesmas Gilingan di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Krjogja.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin sedang mengejar pemenuhan 10.000 USG di Puskesmas seluruh Indonesia. Upaya ini termasuk salah satu intervensi yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam penanganan stunting.


Agar mencegah anak stunting, intervensi kesehatan dilakukan semenjak ibu hamil. Pemeriksaan rutin USG dan pemberian tablet tambah darah bila sang ibu hamil mengalami anemia dapat dilakukan.


"Intervensi kesehatan itu harus dilakukan adalah pada saat ibunya hamil. Karena faktor-faktor stunting yang paling besar. Ibu hamil enggak boleh kurang darah, anemina. Mesti dicek darahnya," tutur Budi Gunadi saat menghadiri Rakernas Program Banggakencana dan Penurunan Stunting di Kantor BKKBN, Jakarta pada Rabu, 25 Januari 2023.


"Kalau di bawah 12 Hb, cepet dikasih tablet tambah darah. Cek USG, kalau bayi tubuhnya kurang, harus dikasih makanan khusus. Itu sebabnya kami sekarang melengkapi 10.000 Puskesmas dengan USG."


Target pemenuhan USG di 10.000 Puskesmas diharapkan dapat tercapai tahun 2024. Saat ini, sudah ada 5.000 Puskesmas yang sudah mempunyai alat USG, tinggal 5.000 Puskesmas lagi yang akan dialokasikan USG.


"Mudah-mudahan, target 2024 selesai. Bapak Presiden tanya, target bisa dipercepat enggak? Ya diupayakan tahun 2023 selesai, (sekarang) sudah 5.000 Puskesmas -- yang punya USG," ucap Budi Gunadi.


"(Dulu) saya masuk (sebagai Menteri Kesehatan tahun 2020), sekitar 1.800 Puskesmas punya USG."





Tak Semua Ibu Hamil Periksa USG


Budi Gunadi Sadikin menuturkan dirinya juga baru mengetahui ternyata tidak semua ibu hamil melakukan pemeriksaan USG. Ini juga terkendala dengan keterbatasan USG yang ada di Puskesmas sehingga tidak semua Puskesmas mempunyai alat tersebut.


"Saya baru tahu juga, dari 4,8 juta kelahiran (persalinan), (ibu hamil) yang USG sedikit sekali. Saya pikir ibu hamil sebelum melahirkan ya pasti USG gitu, ternyata tidak," ucapnya.


"Sekarang sudah 5.000 Puskesmas punya USG. Mudah-mudahan, tahun depan bisa kita lengkapi semua (USG di Puskesmas), supaya bisa diukur, ibunya jangan sampai kurang gizi."


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara bertahap akan memenuhi kebutuhan USG di semua Puskesmas di Indonesia untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI). Ditargetkan sampai tahun 2024 akan terpenuhi sebanyak 10.321 USG di 10.321 Puskesmas di seluruh Indonesia.


Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sampai akhir tahun 2022, sebanyak 66,7 persen Puskesmas atau sebanyak 6.886 Puskesmas telah tersedia USG dan pelatihan dokter terpenuhi di 42 persen Puskesmas atau sebanyak 4.392 Puskesmas. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X