Pak Mendag Tolong, Peternak Ayam Banyak yang Bangkrut

Photo Author
- Minggu, 22 Januari 2023 | 11:22 WIB
Peternak memberikan makan pada ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Harga daging ayam naik mencapi angka Rp 50 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Peternak memberikan makan pada ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Harga daging ayam naik mencapi angka Rp 50 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Krjogja.com - JAKARTA - Sekelompok peternak ayam dari Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) masih mengeluhkan rendahnya harga jual ayam di pasaran. Harga ini mempengaruhi pendapatan para peternak mandiri, hingga terpaksa untuk gulung tikar.


Ketua KPUN Alvino Antonio menerangkan, penurunan harga ayam terjadi sejak awal tahun, termasuk sejak dia dan kelompoknya menggelar aksi demonstrasi di Kementerian Perdagangan. Pasca aksi tersebut, Alvino diminta bersurat sebagai permohonan audiensi, hanya saja hingga saat ini tak kunjung berbalas.


"Kondisi peternak mandiri UMKM hari ini semakin menderita karena 4 hari setelah demo harga ayam setiap hari turun terus, peternak banyak yang bangkrut," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (21/1/2023).


Dia menyebut sudah ada ribuan peternak yang bangkrut karena masalah ini. Utamanya karena masalah serupa terjadi berangsur-angsur hingga akhirnya terus mengikis jumlah peternak mandiri.


"Sejak 10 tahun kebelakang sudah ribuan peternak mandiri yang bangkrut," kata dia.


Alvino menyebut, saat ini harga ayam hidup terus mengalami penurunan, bahkan di Jawa Tengah telah menyentuu Rp 15.000 per kilogram. Kendati harga telur ayam masih berada di posisi yang cukup stabil sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022.


Turunnya harga ini, disebut jadi sebab banyaknya peternak yang bangkrut. Sebab, harga jual yang lebih rendah dari harga pokok produksi.


"Karena harga jual ayam hidup dikandang lebih sering di bawah harga pokok produksi peternak UMKM mandiri," terangnya.





Tuntutan


Alvino sebelumnya mengungkapkan tingkat kerugian dari para peternak mandiri secara kolektif mencapai Rp 3,2 triliun di 2022. Sederet tuntutan juga disebut sudah disampaikan ke Kemendag dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).


Ada 3 poin inti yang jadi tuntutan Alvino dan kelompoknya. Pertama, tegakkan Perbadan No 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras. Kedua, beri sanksi bagi yang melanggar Perbadan Nomor 5 Tahun 2022.


"Ketiga, Membuka jalan agar produk olahan peternak mandiri UMKM bisa disalurkan ke perusahaan BUMN atau negara seperti garuda indonesia, pelni, KAI, hotel-hotel BUMN, perusahaan tambang, perusahaan daerah darma jaya, bansos dan lain-lain," terangnya.


"Dan juga menyalurkan ke luar pulau jawa karena diluar pulau Jawa khusunya Indonesia timur, harga daging ayam stabil tinggi minimal Rp 45.000 per kg," pungkas Alvino Antonio. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X