Krjogja.com - YOGYA - PSIM menyatakan tak ikut menandatangani surat permintaan penghentian Liga 2 yang seturut informasi dilakukan 20 dari 28 tim peserta. Laskar Mataram kini pasrah harus menghentikan liga dan membubarkan tim karena kompetisi tidak berlanjut.
CEO PSIM, Bima Sinung Widagdo mengatakan pihaknya tidak turut menandatangani surat permintaan penghentian Liga 2 yang ditandatangani 20 tim lainnya. Meski begitu, Bima mengatakan PSIM tak bisa berbuat banyak karena keputusan penghentian sudah dibuat oleh federasi dan PT LIB sebagai operator liga.
“Kami tidak ikut tanda tangan surat penghentian, bisa dicek. Kami juga sudah bersuara sejak awal agar liga dilanjutkan dengan opsi home turnamen maupun home away. Namun ya keputusan sudah diambil hari ini, kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sangat menyayangkan intinya,” ungkap Bima ketika dihubungi, Kamis (12/1/2023) petang.
BACA JUGA :
Sah PSSI Resmi Hentikan Liga 2 2022/2023, Ini Alasannya
PSIM Usulkan Sistem Bubble untuk Kelanjutan Liga 2, Ini Alasannya
Bima mengatakan, saat ini PSIM bersiap untuk menindaklanjuti hasil keputusan rapat Exco PSSI terkait penghentian Liga 2. Salah satunya yakni mempersilahkan pemain-pemain yang mendapat tawaran klub Liga 1 untuk meneruskan karier.
“Ada beberapa pemain yang mendapat tawaran Liga 1, kami sebelumnya meninta menunggu hasil rapat hari ini, karena sudah ada hasilnya ya kami berikan keleluasaan pemain untuk ke Liga 1. Kalau tim, ya dengan sangat berat hati akan dibubarkan terlebih dahulu,” sambun Bima.
Beberapa waktu terakhir PSIM sebenarnya sudah memulai aktivitas latihan untuk mempersiapkan diri menjalani lanjutan Liga 2. Skuad Erwan Hendarwanto bersemangat menjalani latihan meski kemarin, kepastian liga belum didapatkan. (Fxh)