Krjogja.com - GRESIK - Petrokimia Gresik dan Mega Eltra telah melakukan penandatanganan SPJB Distributor Eksekutif Pupuk Non Subsidi Retail. Penunjukan sebagai distributor eksekutif tersebut dikarenakan Mega Eltra memiliki prestasi yang baik dalam menyalurkan dan memasarkan pupuk produksi Petrokimia Gresik.
VP Perdagangan Wilayah Petrokimia Gresik Heni menjelaskan, Penjualan Mega Eltra telah melampaui target penjualan pupuk yang diberikan Petrokimia Gresik. Sejak tahun 2021 sampai sekarang Mega Eltra telah menjual pupuk SP-26 non subsidi sebanyak 2.611 ton. Penjualan tersebut terbagi dalam 4 wilayah pemasaran Mega Eltra yaitu Lampung, Palembang, Pekanbaru dan Makassar.
“Mega Eltra memiliki prestasi yang baik dalam menyalurkan dan memasarkan pupuk produksi Petrokimia Gresik,” jelas Heni, Rabu (16/11).
Menurutnya, penandatanganan SPJB Distributor Eksekutif Pupuk Non Subsidi Retail tersebut dilakukan Pada tanggal 13 Oktober 2022 berlokasi di Kantor Petrokimia Gresik. Penandatanganan tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, SVP Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik, SPM Mitra Bisnis Petrokimia Gresik dan SPM Retail Manajement Pupuk Indonesia. Sedangkan dari Mega Eltra dihadiri oleh Kepala Cabang Lampung, Palembang, Pekanbaru dan Makassar.
“Cabang-cabang Mega Eltra seperti Lampung, Palembang, Pekanbaru dan Makassar mendapatkan kepercayaan sebagai distributor eksekutif untuk pupuk non-subsidi SP-26, Phosgreen , ZA Plus, dan Petro Niphos” ujar Heni.
Heni lebih lanjut menuturkan, produk SP-26 non subsidi dan ZA Plus merupakan solusi pertanian saat ini. Tujuannya bermuara pada peningkatan produktivitas pertanian sehingga bisa mendongkrak kesejahteraan petani dan pertanian berkelanjutan.
Heni mencontohkan, pupuk SP-26 non subsidi hadir sebagai alternatif atas penghapusan pupuk SP-36 bersubsidi begitupun dengan pupuk ZA Plus yang hadir sebagai pengganti dari pupuk ZA, Pupuk SP-26 non subsidi dan ZA Plus sendiri berperan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas panen pada komoditas pangan, hortikultura dan perkebunan” tutur Heni.
“Berbekal keberadaan cabang, gudang dan kendaraan operasional yang kami miliki, tentu menjadi nilai lebih untuk mendistribusikan barang dengan baik. Serta membantu petani di daerah dalam mendapatkan pupuk tersebut,” ujar Heni mengakhiri pembicaraan. (Sni)